Liputan6.com, Johannesburg - Kecelakaan pesawat South African Airways dengan nomor penerbangan 295 pada 28 November 1987 masih menyisakan misteri. Hingga kini, penyebab sebenarnya kecelakaan yang menewaskan 160 jiwa itu belum terungkap.
Kejadian bermula ketika pesawat dengan rute penerbangan dari Bandara Internasional Chiang Kai Shek, Taiwan menuju Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg itu terbakar di udara.
Api berkobar di kabin penyimpanan barang. Kru pesawat langsung bergegas berusaha memadamkan api. Pintu kabin kargo pun dibuka untuk mematikan si jago merah yang sudah melahap sejumlah barang.
Namun, alih-alih padam, api justru makin membesar. Gas beracun tercipta dari api dan mulai menyebar ke bagian kabin penumpang. Akibat dibukanya pintu, api justru makin membesar.
Pada saat itu juga, pilot menghubungi petugas lalu lintas udara Mauritius untuk meminta bantuan. Petugas udara langsung menghubungi pihak terkait. Namun burung besi nahas tersebut sudah terburu jatuh di Samudera Hindia.
Akibat kecelakaan, seluruh orang di pesawat tipe Boeing 747-244B Combi, registered ZS-SAS itu tewas. Demikian yang dimuat Tail Strike.
Muncul banyak spekulasi terkait penyebab kecelakaan. Ada yang menduga pesawat terbakar karena persenjataan yang dibawa di kargo. Kapal terbang itu diduga membawa senjata selundupan.
Sang pilot juga dikabarkan sempat geram dengan isi kargo pesawat. Diduga, ada kembang api dan sejumlah bahan bakar roket di dalamnya, yang memicu kebakaran.
Lebih lanjut, seperti diberitakan Sunday Times, mantan karyawan Perusahaan Senjata Armscor mengungkapkan bahwa bekas kantornya itu telah memanfaatkan pesawat komersial untuk membawa senjata berbahaya. Namun hal itu dibantah juru bicara Armscor, Abba Omar.
"Bisa saja pihak individu yang membawa senjata untuk kepentingan pribadi," kata Omar.
Tuding dan saling lempar terus berlangsung. Namun tak kunjung membuahkan hasil hingga sekarang terkait siapa yang bertanggung jawab jika memang benar pesawat terbakar karena adanya senjata di pesawat Boeing yang dijuluki Helderberg itu.
Sejarah lain mencatat pada 28 November 1966, penerbangan pesawat tak berawak pertama Soyuz diluncurkan. Pada tanggal yang sama tahun 1975, Timor Timur memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal. (Rio/Dms)
28-11-1987: Misteri Boeing Jatuh di Samudera Hindia
Kecelakaan pesawat tipe Boeing 747-244B Combi, registered ZS-SAS itu menwaskan semua penumpang dan kru pesawatnya.
diperbarui 28 Nov 2015, 07:07 WIBSmartphone yang dijuluki Black ini berjalan di atas platform Android yang mampu menghapus semua data yang ada jika casing ponsel terbuka.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 17 November 2024
Kawanan Gajah Liar Serang Pemukiman di Perbatasan Tanggamus-Lampung Barat, 15 Rumah Rusak
Selvi Ananda Tampil Memesona Hadiri Bazar Amal, Skincare Nyeleneh yang Dibocorkan Gibran Rakabuming Kembali Diungkit
Terlibat Penyelundupan 8 Kg Ganja, Ini Pengakuan Dua Ojol Warga Jakbar yang Ditangkap Polisi
Jokowi Ikut Kampanye Luthfi-Taj Yasin di Banyumas, Bawaslu Bentuk Tim Usut Dugaan Pelanggaran
Doa Bisa Mengubah Takdir jadi Lebih Baik, Ini Bacaan Doa dan Amalan yang Diajurkan
Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi
5 Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga, Kenali Potensi Bahaya dan Langkah Antisipasi
Habib Novel Bagikan Amalan Penyembuh 99 Penyakit dan Masalah dari Rasulullah, Bacaannya Pendek
Polisi Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
Korlantas Polri Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
3 Hal yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026