Para Atlet Serbu Rumah Makan Indonesia di Macau

Rumah makan bernama Doz di Macau tak cuma ramai dikunjungi orang Indonesia, tapi juga penduduk setempat.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 28 Nov 2015, 02:32 WIB
Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa menikmati masakan di rumah makan Indonesia di Macau bernama Doz, Jumat (27/11/2015). (Liputan6.com/Humas PP PBSI)

Liputan6.com, Macau - Masakan Indonesia memang tiada duanya. Meski sedang berada di negeri orang, makanan Indonesia tetap dicari. Inilah yang terjadi pada kontingen bulu tangkis Indonesia yang sedang mengikuti turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2015.

Sebuah restoran yang menjual makanan khas Tanah Air di Macau setiap hari diserbu para atlet, pelatih, dan tim ofisial Indonesia untuk makan siang serta makan malam. Rumah makan bernama Doz ini menjual aneka masakan Indonesia, seperti Soto Ayam, Pecel Ayam, Rendang, Opor Ayam, Pepes, Rawon, dan masih banyak lagi.

Baca Juga

  • Perez Tanggapi Ultimatum Ronaldo Soal Benitez
  • Bintang WWE Siap Bikin Eks Kapten MU Babak Belur
  • Manchester United: Kendaraan Lapis Baja Tanpa Amunisi Tembak


"Setelah seminggu lebih di luar negeri, rasanya senang bisa makan masakan Indonesia. Makanan di sini juga lumayan enak," kata Ihsan Maulana Mustofa, pemain tunggal putra.

Rumah makan ini tak cuma ramai dikunjungi orang Indonesia, tapi juga penduduk setempat. Maklum saja, cita rasa makanan Indonesia yang kaya akan bumbu memang sangat menarik selera. Apalagi makanan ini dimasak langsung orang asli Indonesia. Ibu Yayuk (45), yang sudah 20 tahun menjadi TKI di Hong Kong dan Macau, merupakan juru masak di rumah makan ini.

Dengan sabar ia meladeni para atlet yang ingin makan. Bahkan, ia mau membuatkan makanan yang tidak ada di daftar menu. Tak hanya itu, Ibu Yayuk juga rela bekerja hingga malam hari demi menunggu atlet yang baru pulang dari stadion. Begitu juga saat sebelum rumah makan buka pada pukul 11.30, para atlet sudah menunggu di luar untuk membeli makanan, ia dengan senang hati melayani.

"Kemarin saya pulang agak malam, di luar jam kerja karena menyediakan makanan buat atlet Indonesia. Sebetulnya kami tutup jam 20.00, tapi kemarin buka sampai jam 23.00 dan saya baru pulang ke rumah jam 01.00. Tidak apa-apa saya tunggu sampai malam, kasihan anak-anak kalau belum makan," ujar Ibu Yayuk.

"Sabtu juga seharusnya libur, tetapi saya akan masuk dan khusus melayani pembeli atlet Indonesia saja," tambahnya.

Harga makanan yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan harga makanan Indonesia di negara asing lainnya. Satu porsi Pecel Ayam lengkap dengan nasi dan Sambal Terasi dibanderol seharga MOP 30 atau senilai Rp 48 ribu. (Bog/Rco)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya