Harga Emas Jatuh ke Posisi Terendah dalam 5 Tahun

Harga emas susut usai Greenback naik sebanyak 0,3 persen terhadap 10 mata uang.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Nov 2015, 07:15 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas dunia jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun pada Jumat (28/11/2015) ini, terimbas spekulasi Bank Sentral Amerika (the Fed) akan menaikkan suku bunganya pada bulan depan yang mendorong penguatan dolar dan membatasi daya tarik logam sebagai aset alternatif.

Melansir laman Chicago Tribune, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,3 persen menjadi US$ 1.056,20 per ounce di Comex New York. Sebelumnya, harga jatuh ke posisi US$ 1.051,60 per ounce, terendah sejak Februari 2010.

Harga emas susut usai Greenback naik sebanyak 0,3 persen terhadap 10 mata uang. Ini dipicu spekulasi jika Federal Reserve akan menaikkan suku pada bulan depan untuk pertama kalinya sejak 2006.

"Kami belum pernah melihat dolar berada dalam posisi ini untuk waktu yang sangat," ujar Bart Melek,  Kepala Strategi Komoditas TD Securities di Toronto.

Di sisi lain, pasar tenaga kerja AS dan belanja konsumen terlihat bertambah, menambah tanda-tanda bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kebijakan yang lebih tinggi seperti kenaikan suku bunga.

Memang, kebijakan moneter ketat mengurangi daya tarik emas karena tidak membayar bunga, tidak seperti investasi.

Sementara harga perak untuk pengiriman Maret turun 0,9 persen menjadi US$ 14,048 per ounce. Harga platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 1 persen menjadi US$ 835,80, sedangkan paladium untuk pengiriman Maret turun 0,2 persen menjadi US$ 550,65 per ounce.(Nrm/Igw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya