Liputan6.com, Jakarta Setelah gencar diberitakan di media sosial, kebun bunga amarilis yang menyulap Gunungkidul layaknya taman bunga di Keukenhof Belanda ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan, khususnya anak-anak muda.
Namun demikian, setelah ramai dikunjungi, kebun bunga amarilis milik Sukadi yang berada di Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta ini justru mengalami kerusakan parah akibat terinjak-injak. Pengunjung yang datang dan berfoto ria di tengah kebun membuat bunga-bunga amarilis hancur terinjak.
Hal tersebut juga dibenarkan sebuah situs perjalanan pertamax7.com yang menampilkan foto bunga amarilis hancur terinjak anak-anak muda yang datang berkunjung. “Hanya butuh empat hari untuk mengubah yang indah jadi rusak,” ujar Ahong dalam komentarnya di situs tersebut.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/11/2015), keberadaan bunga amarilis tersebut berawal dari sekadar keisengan Sukadi menanam bunga di halaman rumahnya. Namun saat dirinya menjual kelapa di pinggi jalan Yogyakarta-Wonosari, ada beberapa pengendara yang melintas dan membeli bunga miliknya.
Modal awal Sukadi membudidayakan bunga Amarilis isekitar Rp 2 juta di atas lahan seluas 2.350 meter persegi. Setangkai bunga biasa dijual dengan harga Rp 5 ribu. Namun sayang, saat gencar diberitakan dan mendapat banyak kunjungan, kebun bunga amarilis yang indah dipandang ini menjadi rusak tak terkendali.
Advertisement
(Ibo)