Liputan6.com, Jakarta Mungkin sebagai pembaca awam, Anda bertanya, apa yang salah dengan ciuman dan bukankah itu alami? Namun, para peneliti dan ilmuwan menyatakan bahwa ciuman yang baik bisa jadi pengaruh besar dalam kehhidupan pribadi seseorang.
Seperti dilansir dari Time.com pada Minggu (29/11), para peneliti menunjukkan betapa pentingnya ciuman tersebut dan pengaruhnya pada kepribadian dan hidup seseorang. Sebuah fakta mengejutkan di mana 59 persen pria dan 66 persen wanita mengakhiri hubungan mereka karena pasangannya tak mampu memberikan ciuman terbaik.
Psikolog John Bohannon dari Universitas Butler mengungkapkan, hampir 90 persen orang yang menjadi respondennya jauh lebih mengingat kisah romantis dari ciuman pertama ketimbang hubungan seksual mereka. Mungkin jika Anda pernah menyaksikan film "Pretty Woman" pada tahun 1990, ada ungkapan yang disampaikan Julia Robert lewat perannya bahwa pelacur enggan untuk ciuman menggunakan bibir karena terlalu intim.
Ilmuwan sosial, Joanna Brewis dan Stephen Linstead dalam laporan tentang pelacuran, mendukung ungkapan tersebut lewat fakta. Bahwa para pekerja seks komersial menghindari bibir sang klien agar mereka dapat menjaga emosi saat bekerja.
Selain itu ada fakta unik lainnya, ternyata seorang pria yang mencium istrinya sebelum berangkat bekerja akan hidup 5 tahun lebih lama, lebih banyak uang, dan terhindar dari kecelakaan mobil. Studi psikologi tersebut dilakukan di Jerman pada tahun 1980-an di mana 50 persen yang pria tidak mencium pasangan atau istri mereka sebelum bekerja berpotensi kecelakaan kendaraan.
Dari beberapa hasil tersebut, para psikolog menyadari bahwa betapa penting dan sehatnya dari aktivitas ciuman karena memberikan energi positif saat memulai hari.
Ciuman sebagai bentuk kesepakatan perasaan juga menjadi. Melalui beragam literatur ilmiah menyatakan bahwa ciuman adalah sebuah bentuk kesepakatan dalam memilih pasangan dan hubungan yang cocok atau tidak.
Dengan berciuman, seseorang akan saling bertukar informasi postural yang akan menggerakan alam bahwa sadar untuk memutuskan apakah pasangan atau sebuah hubungan dapat dilanjutkan atau tidak. Bahkan, hal tersebut dapat jadi tolak ukur tingkat komitmen dari pasangan Anda.
Perempuan adalah pihak yang paling bisa menyadari sinyal informasi akan cocok atau tidaknya sebuah hubungan ketika berciuman dengan pasangan mereka. Perempuan jauh lebih melihat cuman sebagai cara yang baik untuk menilai calon pasangan sebagai panduan memulai, mempertahankan, dan memantau hubungan jangka panjang.
Beberapa hal yang jadi indikator perempuan menilai pasangan mereka ketika berciuman, seperti nafas dan rasa di mana hal tersebut jadi gambaran hubungan di masa depan.
Baca Juga
Advertisement