Citizen6, Jakarta Banyak cara melestarikan kebudayaan yang belum tereksplorasi, misalnya saja seni tari. EKI Dance Company, mencoba mengkreasikan tarian tradisional dengan sentuhan modern agar seni tari tradisional Indonesia tetap lestari. Sanggar tari yang telah berdiri sejak tahun 1996 ini bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya mempertunjukkan bertajuk Choreographer, Dances, and Dancers.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah karya tari yang dikreasikan oleh para koreografer muda, seperti Takako Leen, Siswanto 'Kojack' Kodrata, Gede Juliantara, Yuliani Ho Pranoto, dan Kresna 'Pecenk' Wijaya, ditampilkan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Minggu (29/11/2015). Dalam pertunjukkan tersebut, EKI Dance Company membuka acara dengan tarian Lir Ilir. Setelahnya, barulah kreasi tari dibawakan oleh generasi muda EKi Dance Company.
Tak hanya itu, para penari juga berbagi kisah kehidupan mereka sebagai penari, cara menginterpretasi tari, dan bagaimana proses penciptaan sebuah tarian. Semua hal tersebut, mampu memukau para penikmat seni yang menonton. Pertunjukkan ditutup dengan tarian Kecak Fantasy, tarian kreasi perpaduan tari Kecak dengan tari modern.
"Kami berharap persembahan tari kami dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku tari untuk terus berkreasi dan berperan dalam melestarikan kebudayaan Indonesia," kata Aiko Senosoenoto dari EKI Dance Company. Aiko menambahkan, ia mendirikan sanggar tari tersebut bersama Rusdy Rukmarata karena prihatin terhadap fenomena sosial di mana generasi muda terpengaruh oleh hal-hal negatif. Karena itulah, dengan tarian, ia berharap dapat menebarkan pesan positif pada generasi muda. (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6