Liputan6.com, Jakarta Dewan Olimpiade Asia (OCA) menolak keinginan Indonesia menggelar upacaran penutupan Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan. OCA menilai, penutupan di Palembang tidak efisien sebab sebagian besar atlet sudah berkumpul di Jakarta.
Tuan rumah Indonesia menunjuk Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games tiga tahun mendatang. Upacara pembukaan direncanakan berlangsung di Jakarta. Sedangkan, penutupan di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
"Penutupan tidak mungkin di Palembang. Pertandingan sudah selesai. Para atlet sudah ada di Jakarta. Kami tidak ingin upacara penutupan berjalan tidak sesuai harapan," kata Direktur Departemen Asian Games OCA, Haider Farman, Minggu (29/11/2015).
Baca Juga
- Momen Diego Costa Lempar Rompi ke Mourinho
- Tono Suratman Duduki Lagi Kursi Ketua Umum KONI
- Hasil dan Klasemen Fase Grup Piala Jenderal Soedirman
Advertisement
Menurut Haider, biaya operasional bakal semakin membengkak. Sebab, penyelenggara harus membawa ribuan atlet ke Palembang. Terlebih, sesuai pembagian cabor, Palembang hanya mendapat jatah menghelat sekitar 11 sampai 15 cabor. Sedangkan, cabor di Jakarta lebih banyak, 22 sampai 27 cabor.
"Kalaupun memaksa di Palembang akan ada berapa banyak shuttle dan jet atau transportasi apapun yang digunakan untuk mengangkut atlet dan ofisial ke sana. Jadi saya pastikan penutupan akan dijalankan di Jakarta. Realistis saja," tambahnya.
Soal kesiapan Indonesia sendiri, OCA rencananya akan melakukan komunikasi intensif dengan Indonesia. OCA ingin Indonesia bergerak sesuai jadwal yang telah disepakati.
"Tidak ada keraguan. Indonesia bisa melaksanakan tugas sebagai tuan rumah Asian Games. Kami akan melihat sekarang sampai Januari. Bakal ada komunikasi intensif. Kami akan kawal timeline yang dimulai Januari," jelas Haider. (Ton/Rjp)