Kilas Indonesia: Gedung SD di Banyumas Ambruk, Siswa Telantar

Atap gedung sekolah yang dibangun pada tahun 2007 itu ambruk setelah diguyur hujan deras.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Nov 2015, 20:20 WIB
Atap gedung sekolah yang dibangun pada tahun 2007 itu ambruk setelah diguyur hujan deras.

Liputan6.com, Dompu - Ratusan warga Desa Mada Prama, Dompu, Nusa Tenggara Barat, memblokade jalan negara Dompu-Sumbawa. Berita ini mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (30/11/2015).

Warga mendesak polisi segera menangkap pelaku pembunuhan Arif Rimbawan, mahasiswa pascasarjana asal Dompu yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 26 November lalu. Akibat aksi warga, jalur Dompu-Sumbawa sempat mengular hingga puluhan kilometer.

Di Jakarta Selatan, ratusan lapak pedagang kaki lima di sekitar Pasar Kebayoran Lama, siang tadi dibongkar petugas Satpol PP. Pedagang sempat memprotes pembongkaran karena mengaku sudah membayar retribusi. Petugas juga menangkap seorang pedagang yang dituduh menjadi provokator.

Di Banyumas, Jawa Tengah, ratusan siswa SD Negeri 1 Pekuncen, Banyumas tak bisa belajar di kelas, menyusul ambruknya atap sekolah mereka. Atap gedung sekolah yang dibangun pada tahun 2007 itu ambruk setelah diguyur hujan deras Sabtu 28 November malam. Diduga ambruknya atap akibat kualitas bangunan yang buruk.

Sementara itu 25 warga asing asal tiongkok yang diduga anggota jaringan kejahatan cyber, Senin siang tadi diamankan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara. Mereka ditangkap di sebuah ruko di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. Ke-25 WNI ini diancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 25 juta karena tidak bisa menunjukkan paspor. (Dan/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya