Liputan6.com, Jakarta - Setelah menghilang sejak 25 November 2015, mantan pemain film televisi (FTV) Daya Hersetiani (23) akhirnya ditemukan. Wanita yang akrab disapa Daya itu ditemukan di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu 28 November 2015.
"Iya benar, sudah ditemukan di Bandung," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Depok AKBP Teguh Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 28 November 2015.
Saat ini, terang Teguh, Daya telah berada di rumah orangtuanya di kawasan Citayam, Bojong Gede, Jawa Barat.
Baca Juga
Advertisement
Kendati telah berada di pangkuan keluarga, Daya disebutkan mengalami sejumlah kondisi berbeda dari sebelumnya. Apa saja? Berikut 4 kondisi Daya pascaditemukan di Bandung:
Terus Menangis
1. Terus Menangis
Kondisi berbeda dialami Daya usai ditemukan di Bandung, Jawa Barat. Menurut penuturan ibunda Daya, Kartini (41), putri tercintanya itu kini memiliki kebiasaan lain.
"Reaksinya diam saja. Terus menangis di kamar," ujar Kartini (41), kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (30/11/2015).
Mantan pemain Film Televisi (FTV) itu menghilang sejak Rabu 25 November 2015. Wanita berusia 23 tahun itu terakhir berpamitan untuk pergi ke toko perhiasan, menggunakan kendaraan umum rute Depok-Bojong Gede.
Daya diakui Kartini tak pernah pergi jauh dari Depok. Bahkan ketika aktif syuting sang ibu selalu menemaninya.
Setelah berpamitan itulah, kata Kartini, putrinya tersebut tidak bisa dihubungi. Bahkan, telepon selulernya tidak aktif.
Advertisement
Histeris
2. Histeris
Tak hanya terus menangis di kamar, Daya juga disebutkan kerap histeris jika melihat orang yang tidak dikenal. Karena itu, orangtua dan suami Daya, Ulin Nuha (29), belum mempertemukan Daya dengan orang lain kecuali paranormal yang dipercaya dapat menyembuhkan Daya.
"Dia kalau ketemu orang yang enggak dikenal jadi panik begitu, ketakutan sendiri," kata ibu 2 anak ini kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (30/11/2015).
"Sekarang cuma diobatin saja ke orang pintar (paranormal)," imbuh dia.
Kartini menjelaskan, paranormal meminta Daya untuk beristirahat dan tidak diganggu dulu demi ketenangannya. Keluarga juga belum berencana membawa Daya ke psikiater karena takut psikologis perempuan cantik itu tertekan.
"Belum (dibawa ke dokter), saat ini orang pintar dulu saja. Entar saja kalau ke dokter mah," tandas Kartini.
Cabut Laporan
3. Cabut Laporan
Meski Daya sudah ditemukan, pihak keluarga memutuskan untuk menutup kasus tersebut. Keluarga yang diwakili orangtua dan suami Daya, berencana mencabut laporan mereka di Mapolres Kota Depok, Jawa Barat.
"Keluarganya mau mencabut laporan hari ini. Katanya mau ke sini (Polres Kota Depok)," kata Kanit Reserse Kriminal Polres Kota Depok AKBP Teguh Nugroho ketika dihubungi Liputan6.com, Senin (30/11/2015).
Teguh mengatakan, sebenarnya pihak kepolisian ingin mewawancarai Daya terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab hilangnya. Namun dia hanya diam saat diajak berkomunikasi. Pihak keluarga akhirnya meminta polisi mengurungkan niat karena melihat kondisi Daya.
"Kami ingin wawancara saja tidak bisa. Dianya diam saja. Kata orang tuanya kondisi Daya belum stabil," jelas Teguh.
Advertisement
Enggan Divisum
4. Enggan Divisum
Teguh melanjutkan, sebenarnya Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Kota Depok telah menyiapkan tim medis untuk mendampingi Daya yang dinilai mengalami trauma.
"Kami sudah siapkan pendamping, kan SOP (Standar Operasi Prosedur) nya kalau korban wanita, ditangani PPA dan diberi pendampingan. Tapi keluarga mau pengobatan alternatif ke orang pintar," terang Teguh.
Polisi pun, tambah Teguh, belum melakukan visum atas diri Daya. Sebab untuk melakukan visum, aparat membutuhkan persetujuan pihak keluarga.
"Belum divisum. Kan harus persetujuan keluarga. Keluarga bilang nanti saja," tutup dia. (Ali/Sun)