Liputan6.com, Jakarta - Personel TNI Sersan Kepala (Serka) Zainuddin (32) tewas tertembak dalam baku tembak dengan kelompok orang tak dikenal di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 29 November lalu.
Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti buka suara terkait peristiwa itu. Menurut Badrodin, seorang prajurit tewas sudah menjadi risiko.
"Ya, itu kan bagian dari risiko operasi," ujar Badrodin usai Rapat Koordinasi Dewan Keamanan Nasional' di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Senin (30/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Badrodin, jika ada sebuah operasi penangkapan atau pengejaran, maka kewajiban seorang prajurit menembak musuh. Atau sebaliknya, dia berisiko ditembak musuh.
"Tidak di Poso saja, di Jakarta sama, kalau ada penggerebekan kejahatan, ya kalau dia (penjahat) yang tertembak, ya kita yang tertembak," ucap Badrodin.
Serka Zainuddin, anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Camar Maleo, tewas tertembak di Dusun Gayatri, Desa Maranda Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, atau sekitar kilometer 6-7 Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu 29 November sekitar pukul 09.00 Wita. (Ron/Ans)