Jutaan Ikan Mati di Ancol, Ini Kata Ahok

Ahok pun memerintahkan BPLHD DKI Jakarta akan mengecek penyebab kematian ikan-ikan itu lebih lanjut.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Nov 2015, 23:32 WIB
Ribuan ikan mati di sepanjang reklamasi pantai Ancol, Jakarta (30/11/2015). Ribuan ikan yang mati dan terdampar di pantai ini diduga akibat tercemar limbah industri. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menganggap kemunculan jutaan bangkai ikan di bibir pantai Ancol, bukan disebabkan program ‎reklamasi Pantai Utara Jakarta. Ahok memperkirakan penyebab kematian ikan-ikan tersebut karena ada pencemaran yang datangnya dari aliran sungai.

"Saya kira enggak ada hubungan ya. Biasanya kalau musim hujan itu, dari sungai ya, kalau sungai itu tercemar. Hampir semua sungai yang terhubung itu pada mati (ikannya)," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/11/2015).

Kendati menduga terjadi pencemaran, Ahok mengaku telah memerintahkan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta akan mengecek penyebab kematian ikan-ikan itu lebih lanjut. "Saya sudah beritanya. Dan kita belum tahu penyebabnya. BPLHD lagi cek dulu," ucap Ahok.


Bila terbukti kematian ikan-ikan itu karena pencemaran limbah perusahaan, maka harus ada sanksi tegas bagi perusahaan tersebut. Sanksi terberatnya adalah penutupan atau pencabutan izin usaha. "Harus ‎ada sanksi. (sanksi terberat) Bisa tutup," pungkas Ahok.

Bibir Pantai Ancol mendadak dipenuhi jutaan bangkai ikan yang membuat udara di kawasan rekreasi tersebut menjadi bau amis. Ikan-ikan itu mati dan mulai terdampar pada pagi tadi.

Laut Berubah Kecokelatan

Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Metro Jaya Kompol Edi Guritno menuturkan warga mengaku sebelum fenomena ini terjadi, sekitar 2 atau 3 hari lalu, air laut pantai Ancol yang biasanya berwarna biru berubah jadi kecokelatan. Pemandangan tersebut kontras dari hari-hari biasanya.

Menurut warga, warga air (laut) kemarin sempat terbagi dua, di tepi warganya cokelat, di tengah warnanya biru. Ini tidak biasa menurut mereka," ujar Edi ketika dihubungi di Jakarta, Senin 30 November 2015.‎

Dari keterangan warga sekitar, fenomena yang sama pernah terjadi pada 2013. Penyebabnya diperkirakan karena racun yang mengendap pada musim kemarau di sungai mengalir ke laut utara pada musim penghujan.‎

"Ini pernah terjadi 2 tahun lalu. Analisa warga, racun yang mengendap di sungai terbawa air ke laut saat musim hujan. Tapi kami masih menyelidiki sebab pastinya," jelas Edi.

Jenis ikan yang terdampar danmati dalam jumlah jutaan itu antara lain bandeng, belanak, kakap dan ikan ketang-ketang. Polisi pun mengambil sampel ikan dan air laut untuk diteliti di laboratorium milik Dinas Perikanan Pemprov DKI Jakarta.

"Kami ambil 2 sampel, ikan dan air untuk diperiksa di Dinas Perikanan," kata Edi.

Polisi dan pengelola Pantai Ancol pun berjibaku mengangkut bangkai-bangkai ikan tersebut sejak pukul 07.00 pagi hingga sore tadi. Mereka bermodalkan satu mobil bak terbuka milik Direktorat Polisi Air Polda Metro Jaya.‎ (Ans/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya