Liputan6.com, Los Angeles - Thom Yorke, punggawa Radiohead tersebut menyamakan YouTube dengan Nazi. Pasalnya, situs berbagi video tersebut dinilai rakus dalam mengeruk keuntungan. Membicarakan adanya aplikasi untuk memblok iklan di YouTube, Thom Yorke pun berkata:
"Lucunya adalah, YouTube mengatakan kalau hal itu tidak adil. Kau tahu? Mereka bilang itu tidak adil -- orang-orang yang menaruh iklan di bentuk konten apapun, menghasilkan banyak uang, sementara artis tidak mendapat bayaran atau dibayar dengan jumlah yang konyol -- itu tampak tak masalah buat mereka. Tapi jika mereka tak mendapat keuntungan, maka itu dianggap tidak adil," kata Thom Yorke kepada koran Italia, La Repubblica seperti diansir NME, Senin (30/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
"Orang-orang terus berkata kalau ini eranya musik gratis, film gratis. Itu salah. Para penemu layanan tersebut menghasilkan uang, seperti Google dan YouTube. Banyak sekali uang seperti lautan, mereka mengambil semuanya yang ada lalu mengembalikannya. Seperti yang dilakukan Nazi selama pada perang dunia kedua. Sebenarnya sama seperti yang semua orang lakukan selama perang, bahkan bangsa Inggris, mencuri karya seni negara lain. Apa bedanya?" bebernya.
Selain disebut di atas, Thom Yorke juga dikenal tidak menyukai perusahaan berbasis digital lain seperti layanan musik streaming Spotify.
Thom Yorke sendiri sempat merilis proyek album solo berjudul Tomorrow's Modern Boxes. Dirilis online melalui BitTorrent, album tersebut telah diunduh lebih dari satu juta kali tahun lalu. (Gul/Mer)