Waspada, Hacker Kini Incar Mainan Anak-anak

Data-data VTech yang diretas termasuk informasi pelanggan yang men-download permainan anak-anak, buku-buku, dan konten pendidikan lainnya.

oleh Iskandar diperbarui 01 Des 2015, 20:25 WIB
Mainan anak buatan VTech Holdings Ltd (huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Database perusahaan pembuat mainan VTech Holdings Ltd dilaporkan tengah menghadapi serangan siber. Menyoroti masalah yang berkembang, perusahaan yang berbasis di Hong Kong itu melakukan langkah-langkah keamanan cyber mendasar, seperti mengamankan data pelanggan elektronik.

Data-data VTech yang diretas, termasuk informasi pelanggan yang men-download permainan anak-anak, buku-buku, dan konten pendidikan lainnya. Pencurian data juga melibatkan informasi yang berkaitan dengan anak-anak.

VTech mengatakan, sekitar 5 juta akun pelanggan dan profil anak terkena dampaknya. Namun, mereka tidak membeberkan secara terpisah berapa jumlah profil orangtua dan anak-anak. Namun situs berita Motherboard melaporkan bahwa 4,8 juta data milik orangtua dan lebih dari 200.000 data anak-anak telah dicuri.

"Perusahaan kecil mungkin jarang menjadi target, tapi implikasinya bisa serius. Perusahaan besar biasanya menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih kuat, sementara perusahaan kecil menjadi target yang relatif mudah untuk kejahatan cyber," kata Chief Technology Officer perusahaan keamanan FireEye untuk wilayah Asia Pasifik, Bryce Boland.

Larry Salibra, pendiri dan kepala eksekutif crowd-sourced bug-testing platform, Pay4Bugs, menyarankan dalam kasus ini informasi yang seharusnya dikaburkan dan dipulihkan jika database diretas adalah password dan jawaban rahasia.

Salibra mengatakan, jenis langkah-langkah keamanan yang baik adalah yang tidak memerlukan banyak uang. Demikian seperti dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (1/12/2015).  

"Hal ini tampaknya menjadi tren. Produsen hardware benar-benar tidak memerhatikan nilai dari kemampuan software. Saya membayangkan mereka tidak melihat dampak positif langsung ke pokok permasalahan mereka," ujar Salibra.

(Isk/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya