Bisnis Motor Bekas Ikut Terpuruk karena Dolar

Kondisi dolar yang fluktuatif turut mermpengaruhi penjualan motor bekas (motkas) baik skala besar atau kecil

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 02 Des 2015, 10:40 WIB
Model ini menjadi primadona termasuk pada showroom motor bekas seperti di Nilam Jaya Motor Klasic.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi dolar yang fluktuatif membuat penjual motor bekas (motkas) baik skala besar atau kecil kelimpungan. Bagaimana tidak, selain pembeli yang menurun, dan pasokan motor bekas menyusut drastis.

"Sekarang sih sudah mulai lancar, orang yang beli dan jual mulai banyak. Pasokan barang juga ada terus," terang Mamat, pedagang motor skala kecil di kawasan Matraman, Jakarta Timur kepada Liputan6.com.

Pria paruh baya yang berjualan secara online dan iklan di media cetak ini menjelaskan, kondisi saat ini lebih baik ketimbang dolar di kisaran Rp 14 ribu. Saat itu, pasokan motor bekas baik dari yang dijual oleh perorangan atau makelar hampir tidak ada.

"Waktu itu memang sempat susah cari barang. Biasanya ada saja makelar yang nawarin tapi ini enggak," sambungnya.

Untuk mensiasati kurangnya stok, Mamat mengungkapkan jika ia kemudian bergabung dengan dealer motor bekas skala besar untuk ikut proses lelang. Biasanya, leasing menggelar lelang besar-besaran dari motor tarikan.

"Biasanya kalau dealer gede ambil minimal 10 unit motor, nah kita nimbrung deh ikut ambil 3 unit. Kalau kita sendiri ikut lelang belum bisa karena modalnya belum sekuat mereka," tandasnya.

(ysp/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya