Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubla), Bobby R. Mamahit melakukan Peletakan Lunas (Keel Laying) untuk 50 unit kapal perintis dan 3 unit kapal induk perambuan di Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya.
Pembangunan 50 unit kapal perintis dan 3 unit kapal induk perambuan tersebut dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015-2017.
Adapun kapal perintis dan kapal induk perambuan yang dibangun tersebut adalah sebagai berikut:
1. 25 unit kapal tipe 2000 GT dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,84 triliun dengan waktu pembangunan 25 bulan.
2. 20 unit kapal tipe 1200 GT dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,08 triliun dengan pelaksanaan pembangunan 25 bulan.
3. 5 unit kapal tipe 750 DWT dengan total nilai kontrak sebesar Rp 160 miliar dengan pelaksanaan pembangunan 25 bulan.
4. 3unit kapal induk perambuan dengan nilai kontrak Rp 369 miliar dengan waktu penyelesaian selama 660 hari kalender.
Bobby menegaskan, pembangunan kapal perintis ini dilakukan untuk mewujudkan Program Tol Laut yang konsepnya meningkatkan konektivitas antar pulau di daerah terpencil serta untuk menjamin tersedianya kebutuhan bahan pokok dan tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan pembangunan kapal induk perambuan untuk mewujudkan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
“Kapal-kapal ini direncanakan untuk menunjang tugas Ditjen Perhubungan Laut di bidang kenavigasian seperti pemasangan dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), mengantar gilir tugas dan perbekalan penjaga menara suar, serta dapat membantu tugas SAR dalam melakukan pencarian,” kata Bobby dalam keterangannya, Rabu (2/12/2015).
Adapun spesifikasi kapal perintis dan kapal induk perambuan, yaitu:
1. Kapal perintis tipe 2000 GT dengan kapasitas penumpang 566 orang.
2. Kapal perintis tipe 1200 GT dengan kapasitas penumpang 400 orang.
3. Kapal perintis tipe 750 DWT dengan kapasitas penumpang 265 orang.
4. Kapal induk perambuan memiliki panjang 60 meter dengan kecepatan 12 knot.
”Sebelumnya, penandatanganan kontrak pembangunan kapal perintis telah dilaksanakan pada 23 Oktober 2015 dan 2 November 2015 yang lalu, sedangkan penandatanganan kontrak pembangunan kapal induk perambuan telah dilaksanakan pada 7 Oktober 2015,” tambah Bobby.