Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah mengetahui rencana pengunduran diri Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto. Pengunduran diri itu pun dianggap wajar olehnya.
"Pak Tri Djoko memang mau pensiun ya," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak khawatir dengan penanganan banjir di Jakarta sepeninggal Tri Djoko. Bagi Ahok tidak ada yang sulit menangani banjir.
"Apa sih susahnya nangani banjir? Cuma sheetpile aja minta berkali-kali. Terus salah satu operator katanya enggak bisa dibayar mahal. Siapa bilang? Bayar orang scanner, pakai tenaga ahli programmer bisa Rp 50 juta buat 5 hari. Artinya kita boleh kontrak individual, menggaji mahal boleh," jelas Ahok.
Baca Juga
Advertisement
"Alasan enggak mau, terus operator enggak ada. Terus saya sudah suruh beli mesin sheetpile. Sheetpile kan e-catalog, nancepinnya ya bukan e-catalog dong," tambah Ahok.
Pergantian pimpinan di tubuh dinas teknis seperti tata air dan bina marga memang sudah sering terjadi. Tapi, tidak juga ada perubahan.
"Makanya kan sudah saya bilang kepala PU sudah ganti berapa kali. Saya lagi berpikir mau masukin yang bukan kepala PU. Yang gak ada hubungannya sama PU," tutup Ahok.