Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan dari University of Montreal menemukan hal menarik yang berhubungan dengan kebiasaan menggigit kuku. Menurut mereka, ketika seseorang sering menggigit kukunya, kemungkinan dia bersifat perfeksionis.
Seperti dimuat laman Indiatimes, Rabu (2/12/2015), peneliti melakukan eksperimen pada 48 orang yang memiliki perilaku berulang seperti menggigit kuku, mencubit kulit atau menggaruk kepala serta memainkan rambut.
Baca Juga
Advertisement
Para peserta ini kemudian diminta untuk menjawab serangkaian tes seperti tingkat stres, santai, frustrasi dan kapan mereka merasa bosan. Hasilnya, orang dengan perilaku berulang ini cenderung merasa bosan atau frustrasi. Seperti misalnya, orang-orang yang menggigit kuku, menandakan mereka tidak mencapai tujuannya.
Penulis studi Profesor Kieron O'Connor mengatakan, perilaku berulang bukan bagian dari stres. Penelitian ini membuktikan kepercayaan awam akan perilaku yang berhubungan kecemasan.
"Para peserta akan menggigiti kuku ketika bosan atau frustrasi. Kedua emosi ini telah dikaitkan dengan perfeksionisme," katanya.
Menurut O'Connor, individu dengan perilaku repetitif ini cenderung tidak mampu untuk bersantai dan melakukan tugas-tugas pada kecepatan normal. Hal ini membuat mereka rentan frustrasi, tidak sabar dan tidak puas ketika mereka tidak mencapai tujuan tertentu. (*)