Menteri ESDM: Saya 3 Kali Koordinasi dengan Presiden

Menteri Sudirman Said menegaskan tak ingin berpolemik dan semakin memperkeruh suasana dengan menanggapi pernyataan Luhut.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Des 2015, 18:35 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said mengacungkan jempol sebelum sidang pemeriksaan perkara Setya Novanto di ruang MKD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/12) . Sudirman dimintai keterangan seputar pencatutan nama Presiden. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku sudah 3 kali membahas kasus pencatutan nama yang diduga dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto dengan Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan Sudirman saat menjawab pertanyaan a‎nggota MKD dari Fraksi PDIP M. Prakosa di sidang perdana Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto.

"Saya dan Presiden mendiskusikan ini sampai 3 kali," ujar Sudirman di ruang persidangan MKD, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Sudirman menegaskan tak ingin berpolemik dan semakin memperkeruh suasana dengan menanggapi pernyataan Luhut yang mengatakan dirinya tidak berkoordinasi dengan Presiden.

"Saya tak ingin berpolemik dengan menteri lain karena arahan Presiden. Pemahaman saya, pertama kali saya laporkan pada atasan," ujar dia.

Sudirman juga mengatakan dirinya hanya berkoordinasi ‎ dengan Presiden Jokowi tanpa perlu ke Menko Polhukam.‎

"Kami merasa yang mulia, pemimpin saya adalah Presiden. Maka, kalau ada hal yang sensitif saya lapor Presiden," kata Sudirman.** 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya