Umat Hindu Bali Rayakan Hari Suci Pagerwesi

Pagerwesi yang diperingati setiap 210 hari sekali ini adalah rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 02 Des 2015, 19:39 WIB
Umat Hindu menggelar persembahyangan Hari Pagerwesi di kawasan Griya Hyang Soka, Tabanan, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Tabanan - Umat Hindu di Bali menggelar ritual Hari Suci Pagerwesi pada Rabu (2/12/2015) ini. Pagerwesi yang diperingati setiap 210 hari sekali ini adalah rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh beberapa hari lalu.‎

IGM Yuda Pramana salah seorang masyarakat di kawasan Griya Hyang Soka, Desa Antosari, Kecamatan Selamadeg Barat, Kabupaten Tabanan, menuturkan ‎Hari Pagerwesi digelar sebagai bentuk bakti manusia untuk selalu ingat Tuhan.

"Hari Suci Pagerwesi adalah tonggak mengingatkan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa penguasa alam semesta yang dilakukan dengan cara bakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas (yadnya)," jelas Yudha usai sembahyang di sanggah gede (pura kecil) di desa, kepada Liputan6.com di Tabanan, Rabu (3/12/2015).

Selain itu, Yudha menambahkan perayaan Hari Pagerwesi juga bertujuan memohon keselamatan bagi umat manusia di dunia ini.

"Kita memohon keselamatan, kesejahteraan dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakkan kebenaran (kebaikan) sesuai ajaran agama dan hati nurani," ujar Yudha.

"Dalam Hari Suci Pagerwesi itu memuja Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai 'Paramesti guru', dengan harapan diberikan kekuatan iman serta bimbingan dan lindungan-Nya," jelasnya.

Yudha berujar  apa yang dilakukan manusia itu saling berkaitan seperti ilmu pengetahuan yang telah diturunkan pada Hari Raya Saraswati dilandasi atas kesucian, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup umat manusia.

"Hari Pagerwesi diharapkan mampu memperkuat 'benteng iman' melalui yoga semadi dan dilakukan ‎sesuai tempat waktu dan keadaan (desa dan kala patra). Landasannya tradisi masing-masing daerah atas k‎emenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan),‎" ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya