Penjelasan Kapolda Metro soal Namanya di Rekaman Setya Novanto

Tito mengaku hanya pernah berbincang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Kementerian ESDM.

oleh Audrey Santoso diperbarui 03 Des 2015, 07:54 WIB
Kapolda Metrojaya Irjen Tito Karnavian (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian disebut-sebut dalam rekaman percakapan antara Ketua DPR RI Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid.

Tito menandaskan tak pernah terlibat dalam urusan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Walau pun, kata dia, namanya disebut 4 kali dalam rekaman pembicaraan tersebut.

"Saya sendiri tidak pernah berbicara mengenai Freeport ke pihak terkait (Novanto, Maroef, Riza)," tukas Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 2 Desember 2015.

Seingat mantan Kapolda Papua ini, dia hanya berbincang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat mendatangi kantor Kementerian ESDM yang ditembak secara misterius beberapa bulan lalu.

Saat itu, kata Tito, Sudirman meminta pendapatnya tentang Freeport. Tito menjelaskan polemik kontrak Freeport berpotensi menimbulkan gejolak di Papua dan bisa jadi dimanfaatkan kelompok separatis untuk kepentingan mereka. Karena itu, Tito mengingatkan perlu adanya penanganan yang kuat dari pemerintah.

"Yang pernah saya sampaikan ke Pak Sudirman Said pada saat penembakan di kantor beliau, saya datang lalu saya sampaikan ke dia tentang Freeport. Saya bilang perlu penanganan kuat. Prinsipnya saya bilang, kalau ini bergolak akan dipelintir untuk separatisme," terang Tito.

Mantan Kepala Densus 88 ini juga mengaku akan memberikan dalam proses persidangan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), jika diperlukan.

"Kalau dimintai keterangan sepanjang terkait yang tadi (penyebutan namanya), saya kira enggak masalah. Semua orang saya kira kalau sesuai prosedur dan demi kebaikan enggak ada masalah," tutup Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya