Liputan6.com, Jakarta Banyak dari kita yang tanpa sadar bersantai di depan TV dengan sebungkus makanan seperti keripik kentang atau biskuit. Bahkan kebanyakan orang tidak rela meninggalkan layar Televisinya, dan lebih memilih makan dengan sepiring lauk yang lengkap dan menyantapnya sambil menonton TV.
Sebuah studi dari University of Illinois, Chicago - menemukan adanya perilaku yang tidak sehat dari kebiasaan makan sambil menonton TV. Hal tersebut akan menganggu dan 'bahkan' berbahaya bagi kesehatan, seperti gangguan konsentrasi.
Advertisement
Pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan apabila melakukan kebiasaan buruk ini, akan berisiko kelebihan berat badan atau obesitas pada tubuhnya. Dr. Barbara Fiese mengatakan, "Mereka (para orang tua) yang kurang memperhatikan hal ini, menimbulkan keadaan yang memprihatinkan. Ketika para orang tua tidak memantau anaknya dalam cara makan, hal ini menjadikan struktur tumbuh kembang anak menjadi tidak baik". Dilansir dari laman Dailymail, Jumat (4/12/2015).
Mungkin banyak pertanyaan di benak Anda, apa hubungannya makan sambil menonton TV dan Obesitas. Tanpa disadari ketika seorang anak membiasakan dirinya memakan segala makanan di depan TV membuat anak Anda menjadi tidak sadar berapa banyak dan berapa macam makanan yang telah masuk dalam tubuhnya. Hal itulah yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Dikarenakan alam bawah sadarnya tengah asik menonton TV sambil makan, tanpa berhenti.
"Dalam studi ini kami menemukan bahwa keadaan tersebut dapat mempengaruhi tindakan orang tua untuk menurunkan kualitas waktu makan di dalam anggota keluarga.", lanjut penjelasan Dr. Barbara.
Untuk menghindarinya perlu lah perhatian yang cukup ketat di dalam rumah, agar perilaku ini tidak menjadi kebiasaan pada keluarga anda. Membiasakan diri untuk makan di meja makan, akan meningkatkan kualitas hidup keluarga Anda. (Bella J)