Bos Freeport: Awalnya, Setya Novanto Berbicara soal Bisnis

Dia pun menjelaskan soal bisnis di perusahaan tambang tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Des 2015, 15:07 WIB
Dirut Utama PT Freeport Maroef Sjamsoeddin memenuhi panggilan Mahkamah Kehormadan Dewan (MKD) DPR RI, Jakarta, Kamis (12/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin mengaku bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid pada 13 Mei 2015 di Hotel Ritz-Carlton. Pertemuan tersebut terjadi di lantai 21 dan hanya berlangsung selama sejam.

"Pertemuan itu berjalan santai. Memang pembawaan sangat berkomunikasi. Kurang lebih itu 1 jam," kata Maroef di persidangan MKD, Gedung DPR Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Menurut dia, mereka membicarakan tentang cara berbisnis di PT Freeport Indonesia. Dia pun menjelaskan soal bisnis di perusahaan tambang tersebut.

"Dalam satu jam itu, ada materi bahasan diskusi, tentang cara berbisnis di Freeport. Saya jelaskan siapa saja boleh, karena Freeport safety. Kemudian juga kami memberikan sesuatu tentang kualitas, agar harganya kompetitif. Juga soal smelter dan kontrak," ungkap Maroef.

Namun, penjelasan soal bisnis itu tidak begitu mendalam. Sebab, waktunya sangat pendek.

"Kami akhiri karena sudah menyinggung, di mana sekilas tentu ini bisa berjalan, bisa beroperasional. Kan juga tidak berdiskusi kalau waktunya pendek," tutur Maroef.

Namun, usai pertemuan tersebut, dia mulai melakukan analisis. Menurut dia, pembahasannya sudah keluar dari bisnis.

"Setelah pertemuan itu, saya lakukan analisis pribadi. Insting saya berjalan, kok pembahasan masalah ini di luar bisnis, misalnya soal perpanjangan kontrak ini dibahas Ketua DPR dan pengusaha. Kenapa tak ajak Komisi VII? Itu analisa saya. Kok pengusaha ini (Riza Chalid) ikut dengarkan dan hadir di situ," tukas Maroef.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya