Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) telah melakukan penyewaan pembangkit listrik di atas kapal dari Turki. Pembangkit listrik yang juga bisa disebut pembangkit terapung di atas kapal ini rencananya akan diluncurkan pada minggu ini.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan nantinya akan ada 4 kapal yang bakal dibangun pembangkit listrik. Pembangkit listik ini, kata Sofyan, akan ditempatkan di wilayah pulau terpencil yang masih mengalami defisit listrik.
Baca Juga
Advertisement
"Ada 4 kapal, di Amurang, Medan, Atambua, dan lupa 1 lagi," kata Sofyan di Istana Negara, Kamis (3/12/2015).
Sofyan menambahkan pembangkit listrik di atas kapal ini masing-masing akan memiliki daya mencapai 120 Mega Watt (MW). Menurut Sofyan, daya sebesar itu mampu menerangi setengah hingga satu kota.
Dicontohkan Sofyan, penempatan di beberapa lokasi yang sudah ditetapkan tersebut karena wilayah-wilayah itu memiliki defisit listrik paling besar dibandingkan dengan wilayah lainnya.
"Untuk di Amurang, Sulut, sekarang kan masih kekurangan sekali. Pemadaman masih terjadi di Sulut dan sebagainya, karena itu sekarang dibangun PLTU 2x50 MW, sedang dibangun, jadinya kira-kira 2-3 tahun lagi beres, tapi hari ini kan sudah pemadaman. Untuk menghindari itu, kamu sewa mesinnya saja. Karena bahan bakarnya semua pastro, kami yang bayar," ujar Sofyan.
Sebenarnya di dunia ini ada dua negara yang memiliki teknologi pembangkit listrik di atas kapal tersebut, yaitu Jepang dan Turki. Hanya saja, Sofyan mengaku saat ini hanya Turki yang siap menyediakan untuk Indonesia.
"Ini yang pasti lebih murah daripada menggunakan diesel," ucap Sofyan.**