Liputan6.com, NTT - Demi menyalurkan bantuan pemirsa SCTV, Tim Pundi Amal SCTV melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), agar diterima masyarakat yang tinggal di pelosok dan dalam kondisi kekeringan itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (4/12/2015), sebagian warga yang hidup di sejumlah wilayah NTT ini masih hidup dalam kemiskinan, sulit mendapat akses kesehatan, bahkan hidup dalam kegelapan karena tidak ada aliran listrik.
Advertisement
Itulah yang tergambarkan di hampir semua desa di NTT yang dikunjungi. Tidak hanya hidup dalam keterbatasan, masih mudah pula menemukan mereka yang tidak dapat berbahasa Indonesia.
Seperti warga di Desa Billa ini misalnya. Meski miskin, namun semangat belajar warga di desa ini tidaklah surut. Sebuah sekolah beratapkan jerami dengan dinding berkayu yang mulai reyot atau bisa dikatakan lebih mirip dengan kandang, menjadi bekal anak-anak desa ini untuk menerima semua ilmu pengetahuan.
Di desa inilah Tim Pundi Amal SCTV menyalurkan bantuan berupa pengobatan gratis dari pemirsa SCTV melalui Pundi Amal untuk misi kemanusiaan.
Memasuki desa sebelah yaitu Desa Onaem, kehidupannya warganya tak jauh berbeda dengan desa sebelumya. Mereka hidup berladang dengan akses jalan yang menjadi penghubung antar desa terbatas, sehinga kesehatan pun menjadi barang mahal.
Ketiga Desa Wekmindar. Di sini para penduduk juga hidup dari berladang. Para penduduknya yang rata-rata berusia lanjut lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Itulah gambaran kemiskinan sebuah negeri yang kabarnya sudah merdeka 70 tahun.
