Pemain Antah Berantah Tantang Lionel Messi

Tidak selamanya Cristiano Ronaldo menjadi rival Lionel Messi.

oleh Girman Soemantri diperbarui 04 Des 2015, 15:03 WIB
FIFA Puskas Award

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Rivalitas Lionel Messi selama ini kerap dikatikan dengan Cristiano Ronaldo. Keduanya kerap terlibat persaingan baik dalam perburuan gelar dan rekor pribadi. Terdekat, kedua maestro sepak bola dunia itu bakal bertarung kembali dalam perebutan gelar bergengsi FIFA Ballon d'Or pada 11 Januari 2015.

Namun tidak selamanya Ronaldo menjadi rival Messi. Di perebutan gelar Puskas Award 2015, Messi akan ditantang dua pemain lainnya, Alessandro Florenzi (AS Roma) dan Wendell Lira (Goianesia). Namun yang menarik adalah sosok terakhir, Lira yang berasal dari kompetisi antah berantah Brasil.

Baca Juga

  • Arema Khawatir Ikuti Jejak Kegagalan 2 Raksasa
  • Benzema Tersandung Video Mesum, Ini Reaksi Presiden Madrid
  • Pique Tertawakan Pemain Ilegal Madrid

Lira pemain berusia 26 tahun itu kini berseragam (Vila Nova). Namun dia mencetak gol indah saat masih membela klub Goianesia. Gok itu ditorehkan ke gawang Aletico GO pada ajang Goiano 1. Uniknya lagi, saat pertandingan berlangsung hanya ada 342 penonton yang hadir di stadion.  

Lira tidak menyangka gol salto yang ditorehkannya masuk nominasi Puskas Award. Bahkan saking bahagianya, pemain berpostur 174 cm itu sempat menangis saat mendengar kabar tersebut.

"Awalnya saya tidak percaya saat mendapatkan kabar tentang itu. Kemudian istri saya memberitahu saya tentang kebenaran kabar tersebut," kata Lira dilansir Supersport.

"Dia (istri) memberi tahu saya sambil menangis, dan akhirnya saya juga ikut menangis bersamanya. Saya masih tidak percaya, ini adalah hal yang sangat emosional," sambung Lira.


Pernah Tidak Digaji

Dibanding kedua rivalnya--utamanya Lionel Messi--Lira tentu bukanlah siapa-siapa. Perjalanan kariernya lebih banyak dihabiskan di liga amatir Brasil. Ironisnya, tidak semuanya berjalan mulus. Sebagian bahkan harus berujung dengan cerita sedih dan membekas sebagai pengalaman pahit. 

"Hidup ini rumit untuk pemain sepak bola yang berada di liga bawah. Kamu banyak bermain, tapi suka tidak mendapatkan gaji. Padahal kami mempunyai keluarga yang harus dinafkahi," katanya.

Foto dok. Liputan6.com

Puskas Award pun menjadi harapan bagi Lira untuk mengubah nasib. Sebab, lewat penghargaan tersebut, kerja kerasnya yang awalnya hanya disaksikan 342 penonton bakal mendunia. Puskas Award juga akan mensejajarkannya dengan pemain-pemain kelas dunia, seperti James Rodriguez dan Zlatan Ibrahimovic yang telah lebih dulu menerima penghargaan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya