Liputan6.com, Manchester - Benarkah Manchester United (MU) tengah krisis? Situasi di kamar ganti klub berjulukan Setan Merah itu dikabarkan memburuk. Juan Mata dan kawan-kawan tidak lagi nyaman berada di bawah arahan pelatih Louis Van Gaal yang dianggap terlalu kaku.
Van Gaal memang menerapkan aturan yang ketat. Semua pemain diwajibkan mengikuti aturannya tanpa kompromi. Termasuk menggelar banyak pertemuan yang belakangan dikeluhkan pemain karena mengganggu istirahat mereka.
Van Gaal, misalnya, saat MU bermain tandang, kerap menggelar pertemuan dengan pemain usai makan malam. Setelah itu, mereka juga masih diharuskan berkumpul hotel, pada pukul 22.00, sebelum diperbolehkan istirahat.
Baca Juga
- Valencia Vs Barcelona: Tanpa Kehadiran Legenda MU
- 5 Manajer yang Pantas Gantikan Van Gaal Di MU
- Pabrikan Motor Jepang Ini Ogah Balik ke MotoGP
Advertisement
Padahal, di era pelatih sebelumnya, David Moyes dan Alex Ferguson, hal-hal seperti ini tak pernah terjadi. Pemain dipersilakan beristirahat di kamar masing-masing usai makan malam.
"Van Gaal terlalu egois. Tidak mau mendengarkan keluhan pemain," ujar Paul Parker, bintang MU di era 1990-an. "Boleh saja dia sukses dengan klub-klub sebelumnya. Tapi, di sini dia tetap harus belajar menghargai pemain."
Akibatnya, kata Parker, kemampuan pemain tak bisa keluar maksimal. Parker juga jadi salah satu sosok yang menyebut permainan MU membosankan. Parameternya, meski MU masih berada di posisi ketiga, mereka jadi klub yang paling sedikit mencetak gol, 20, dibanding tim-tim lima besar lainnya.
Namun, hal ini ditampik Bastian Schweinsteiger. "Kami selalu berusaha mengembangkan permainan di setiap laga," ujar gelandang asal Jerman itu. "Tapi, memang tidak mudah, karena kadang kami harus berhadapan dengan tim yang total bertahan."
Tapi, asumsi buruk itu, kata Schweinsteiger justru bisa jadi pemicu mereka untuk kembali menemukan permainan terbaik. Laga yang paling dekat, malam ini, saat menjamu West Ham United di Stadion Old Trafford.
Kebetulan, MU juga membutuhkan kemenangan untuk menempel Manchester City dan Leicester City yang berada di atas mereka, posisi satu dan dua. "Terus terang kami tidak suka disebut membosankan. Kami harus mencari solusi yang terbaik," Schweinsteiger menambahkan.
Sayangnya, di laga yang akan ditayangkan di SCTV mulai pukul 22.00 WIB, MU tak akan diperkuat penyerang andalan, Wayne Rooney. Suami Coleen McLoughlin itu mengalami cedera engkel saat MU main imbang 1-1 lawan Leicester, pekan lalu.
Selain Rooney, MU juga belum bisa diperkuat dua bek: Phil Jones dan Marcos Rojo dengan alasan serupa: cedera. Begitu juga dengan gelandang Antonio Valencia.
Kabar bagusnya, penyerang muda Jesse Lingard yang sempat mengalami cedera hamstring sudah bisa diturunkan. Pemain berusia 22 tahun ini bisa jadi sosok yang tepat mengisi tempat kosong yang ditinggal Rooney di lini depan.
West Ham Tak Gentar
West Ham Tak Gentar
Di sisi lain, masalah cedera juga menghantam West Ham. Tak tanggung-tanggung, tiga andalan lini serang, Dimitri Payet (gelandang), serta dua penyerang: Diafra Sakho dan Enner Valencia dipastikan absen.
Padahal, ketiga pemain inilah yang selama ini menjadi motor serangan sekaligus pendulang gol-gol The Hammers. Termasuk saat mengalahkan empat tim besar: City, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal. Payet telah mencetak lima gol, sedangkan Sakho mengoleksi tiga gol.
Namun, kondisi ini ternyata tak menghalangi pasukan asuhan Slaven Bilic ini untuk tetap percaya diri datang ke Old Trafford. Bek West Ham, Angelo Ogbonna menyebut, mereka tak gentar.
"Takut? Sama sekali tidak! Karena ini memang sudah jadi tugas kami," ujar mantan pemain Juventus itu. "Ini juga berkaitan dengan hasrat dan ambisi kami. Jadi, kami harus mempersiapkan diri tanpa harus merasa takut."
Untuk mengisi posisi Sakho sebagai target man, Bilic kemungkinan akan menurunkan penyerang jangkung Andy Carroll. Sementara Mauro Zarate bisa disiapkan untuk menggantikan Payet sebagai motor serangan.
Prediksi Susunan Pemain:
Advertisement