Jelang Pilkada, Situasi Dharmasraya Mulai Tidak Kondusif

Polres Dharmasraya telah meminta bantuan 1 peleton Brimob dan 1 peleton Shabara Polda Sumbar.

oleh Muslim AR diperbarui 05 Des 2015, 23:55 WIB
Simulasi penanganan Pilkada yang berlangsung ricuh yang dilakukan Polres Karawang sebagai persiapan menyambut Pilkada, di Lapang Karangpawitan, Karawang (15/7). (Antara)

Liputan6.com, Padang - Kepolisian Resor Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), memperketat keamanan dan menambah jumlah personel pengamanan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2015.

Karena situasi di Kabupaten itu sudah mulai tidak kondusif beberapa hari belakangan. Kamis 3 Desember dini hari lalu, situasi di Dharmasaraya panas dan banyak terjadi tindakan anarkis yang dilakukan orang tidak dikenal.

Di antaranya, pengrusakan mobil operasional seorang komisioner KPU setempat, yang terjadi pada Kamis 3 Desember dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Tak hanya itu, beberapa rumah tim sukses pasangan calon nomor urut 2, Adi Gunawan-Jonson Putra, juga dilempari batu oleh orang tidak dikenal.

Saat dihubungi, Kapolres Dharmasraya AKBP Lalu Muhamad Iwan Mahardan menyatakan, pihaknya sudah mengantisipasi agar kegaduhan tidak meluas.

 



Menurut Lalu, pihaknya sudah menerjunkan anggota ke beberapa titik yang dianggap rawan.

Untuk proses penyelidikan, kepolisian Dharmasraya mengalami sedikit kesulitan. Karena tidak ada saksi saat kejadian, namun polisi akan berupaya mengusut tuntas kasus ini.

Polisi mengetahui, kejadian tersebut setelah menerima laporan dari Divisi Logistik KPU Dharmasraya, Zainal Efendi. Dengan surat tanda terima laporan bernomor: STTL/97/XII/2015/SPKT.

Polisi juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing emosi dan tetap menjaga keamanan, karena aksi pelemparan itu adalah ulah dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang tidak menginginkan Pilkada di Dharmasraya berjalan aman.

Untuk membantu pengamanan pilkada tahun ini, Polres Dharmasraya telah meminta bantuan 1 peleton Brimob Polda Sumbar dan 1 peleton Shabara Polda Sumbar.

“Kondisi ini tentu tak boleh dibiarkan. Jika berlanjut, tak menutup kemungkinan, perang pecah di Ranah Cati Nan Tigo. Semua elemen harus bergerak menjaganya,” tandas AKBP Lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya