All New Kijang Innova Diesel Perlu Perlakuan Khusus?

All new Toyota Kijang Innova tidak hanya mengalami penyegaran pada eketrior dan interiornya saja, sektor dapur pacu pun mendapat sentuhan

oleh Septian Pamungkas diperbarui 07 Des 2015, 07:00 WIB
All new Kijang Innova menawarkan dua mesin utama, bensin 2,0 liter dan Diesel 2,4 liter.

Liputan6.com, Jakarta - All new Toyota Kijang Innova tidak hanya mengalami penyegaran pada eketrior dan interior, dapur pacunya pun tak luput mendapat sentuhan. Ya, dua mesinnya, yakni bensin dan Diesel kini mendapat peningkatan.

Untuk Diesel, all new Kijang Innova mengandalkan mesin 2GD FTV berkapasitas 2.4 liter dengan konfigurasi 4 silinder segaris, 16 katup, DOHC dipadu VNT Intercooler. Mesin tersebut sanggup menyemburkan tenaga 146 Tk dengan torsi puncak 342 Nm.

Meski mengalami peremajaan dan adanya teknologi baru, bukan berarti mesin penenggak solar ini perlu penanganan khusus. Demikian diutarakan Iwan Abdurahman Technical Service Division PT Toyota-Astra Motor (TAM).

"Kalau sama-sama Diesel pasti sama (perlakuannya). Prius saja yang jelas-jelas beda karena hybrid, perawatannya sama persis dengan mobil biasa. Tidak ada ekstra perlakuan. Jadi untuk yang common rail dengan Diesel baru itu sama saja," terangnya.

Laiknya mobil Diesel, lanjut dia, pengguna all new Kijang Innova Diesel perlu mengganti oli, dan komponen saringan secara rutin sebagaimana yang ditetapkan pabrikan.

"Filter solar hanya diganti kalau sudah ada notifikasi di layar instrumen. Kalau yang tipe G ada lampu gambar filter. Letaknya ada dekat jarum fuel meter. Kalau kedap-kedip berarti airnya sudah banyak, kalau melotot (nyala terus) itu tandanya filter solar sudah mampet," katanya.

Waktu ideal ganti filter solar

Berbicara soal Diesel, Iwan mengatakan bahwa mesin berkompresi tinggi ini bisa dibilang `spesial` bila dibandingkan dengan mesin bensin. Sebab, bahan bakarnya, yakni solar memiliki kandungan air.

"Jadi setiap mobil Diesel di filternya pasti punya pemisah air dan solar. Ketika air sudah terlalu banyak dia akan kedip-kedip. kita tinggal buka krannya untuk membuang air di filter solarnya," tutur pria berdarah Jawa Barat tersebut.

Khusus untuk filter solar, dirinya menyebut tidak ada patokan waktu kapan mesti diganti. "Kalau filter solar tidak ada periodiknya. Tunggu indikatornya nyala saja," ujarnya. Tapi, ia menyarankan, penggantian filter solar sebaiknya dibarengi saat mengganti oli, yakni per 10 ribu kilometer.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya