Korban Tewas Tabrakan KRL Vs Metro Mini di Angke Dibawa ke RSCM

Akibat kecelakaan maut itu, korban meninggal mencapai 13 orang yang semuanya adalah penumpang Metro Mini.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 06 Des 2015, 12:21 WIB
Petugas memotret bagian Metromini yang terlepas usai terjadi tabrakan dengan kereta di perlintasan Angke, Tambora, Jakarta, Minggu (6/12/2015). Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama setelah terjadi kecelakaan maut antara Kerela Rel Listrik (KRL) dengan Metro Mini 80 jurusan Kalideres-Grogol, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian langsung meninjau tempat kejadian perkara.

Saat meninjau perlintasan rel kereta api Angke, Jakarta Barat, untuk melihat langsung kondisi lokasi kecelakaan, Tito mengatakan, seluruh jenazah dievakuasi menuju ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Hasil evakuasi kami, ada 13 orang yang meninggal dunia dan sudah dievakuasi," kata Tito di lokasi kejadian, perlintasan kereta api dekat Stasiun Angke, Jembatan 5, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).

Selain korban tewas, masih terdapat korban selamat sebanyak 7 orang. Untuk korban tewas langsung dibawa ke RSCM untuk proses identifikasi.

Tito juga mebenarkan, Metro Mini yang menjadi korban kecelakaan tersebut, menerobos palang pintu perlintasan kereta. Hal itu ia ungkapkan berdasarkan keterangan dari berbagai saksi yang telah dimintai keterangan.

"Tabrakan Terjadi Karena Metro Mini Terobos Palang. Sudah ada peringatan di pintu rel. Palang sudah tertutup, lalu kemudian metro zigzag dan nabrak," pungkas Irjen Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya