Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan maut Kereta Commuter Line dan Metro Mini di perlintasan kereta Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu pagi, terus bertambah.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, mengatakan saat ini sudah ada 16 korban tewas. 12 korban tewas seketika di lokasi tabrakan sementara sisanya tewas ketika mendapat pertolongan di rumah sakit.
"Data terus berubah, ada korban tewas saat di rumah sakit. Jadi 12 jenazah di RSCM, 2 meninggal di RS Sumber Waras dan 2 di RS Atmajaya," ujar Musyafak di kamar jenazah RSCM, Jakarta Pusat, Minggu (6/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Musyafak menjelaskan, tim forensik tidak melakukan pemeriksaan untuk 1 korban tewas di RS Sumber Waras dan 2 korban tewas di RS Atma Jaya karena kondisi jenazah dalam keadaan utuh dan dikenali.
"Yang tewas setelah dirawat di rumah sakit tidak kami lakukan DVI, karena kondisinya masih dikenali. Berbeda dengan jenazah di sini, memang kondisinya memprihatinkan," jelas Musyafak.
Di RS Atmajaya, Penjaringan, Jakarta Utara, 5 korban dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat. 2 di antaranya akhirnya meninggal dunia.
Berikut data korban KRL vs Metro Mini di RS Atmajaya:
1. Elimah (19), warga Dusun Rokol Kulon RT 001/004 Banjar Baru, Nusar Wungu. Meninggal sekitar pukul 12.00 WIB.
2. Wahyu (40), warga Kampung Duri, RT 005/014, Duri Kosambi, Cengkareng. Meninggal sekitar pukul 11.00 WIB.
3. Marfuddin (KTP belum ketemu) dalam kondisi scanning di IGD.
4. Slamet Muzaki (calon suami Elimah) Tegal keliharian (23), warga Dukuh Bandan RT 001/002
5. Sunarti, warga di Tanah Sereal Tambora RT 03/12, Kecamatan Tambora.