Ini Sanksi bagi Anggota TNI yang Tak Netral di Pilkada

Panglima TNI tidak akan memberi ampun pada anggotanya yang kedapatan tidak netral apalagi ikut berpolitik praktis di pilkada serentak.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 06 Des 2015, 15:36 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) berbincang dengan Kabaharkam Mabes Polri, Komjen Putut Eko Bayuseno usai membuka Rapat Paripurna TMD ke-36 di Jakarta, Kamis (3/12/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Mayjend Yayat Sudrajat memastikan TNI akan bersikap netral dalam gelaran pilkada serentak pada 9 Desember 2015.

Dia juga menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ampun pada anggota TNI yang kedapatan tidak netral apalagi ikut berpolitik praktis di pilkada serentak.

"Kalau itu terjadi, saya memberi jaminan atas nama Panglima TNI, laporkan dengan bukti-bukti yang ada, pasti itu dipecat. Sudah pasti‎," kata Mayjend Yayat dalam rapat persiapan akhir penyelenggaraan Pilkada serentak 2015 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Minggu (6/12/2015).

 



Untuk itu dia menghimbau pada khalayak atau masyarakat agar tidak segan-segan melapor jika menemukan atau memiliki bukti-bukti adanya keberpihakan anggota TNI dalam Pilkada serentak.

"Sebab TNI akan selalu bersikap netral pada pesta demokrasi di 269 daerah yang akan menggelar pilkad pada 9 Desember nanti. Kalau ada yang main-main tolong dilaporkan siapa orangnya, kapan dan di mana," imbuh Yayat.

Dalam kesempatan rapat koordinasi itu, dia juga menyampaikan bahwa TNI siap mengamankan pelaksanaan pilkada serentak. "Di tiap wilayah ada anggota kita yang memantau," pungkas Yayat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya