Liputan6.com, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin berkesempatan bertemu dengan aktor kawakan Hollywood Leonardo Dicaprio saat menghadiri Forum Global Leader Summit Konferensi Perubahan Iklim CoP 21 Paris, Jumat, 4 Desember.
Alex Noerdin juga diwawancarai langsung oleh pemeran film Titanic ini soal kebakaran lahan dan hutan serta restorasi lanskap di Sumsel. Beberapa pejabat negara yang hadir juga diwawancarai Leonardo Dicaprio seperti Al Gore, Walikota Berlin dan CEO Unilever Paul Polman.
Baca Juga
Advertisement
Alex menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang diundang pada forum ini. Dia juga berbicara pada Global Landscape Forum (GLF) dan Indonesian Pavilion.
Di Indonesia Pavilion, Gubernur Sumsel ini mewakili Provincial Goverment untuk menyampaikan tentang kegiatan REDD+ dan penurunan emisi melalui kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat atau Public Private People Partnerships.
"Sumsel dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan tahun 2016 melalui APBD Sumatera Selatan telah menganggarkan kegiatan untuk 25 lokasi Desa Peduli Api," jelas Alex dalam keterangan tertulis Pemprov Sumsel, di Palembang, Minggu (6/12/2015).
"Selain itu juga telah mendapat dukungan dari anggaran CPO Fund Badan Pengelola Dana Perkebunan sebanyak 25 lokasi."
Sebelumnya, Gubernur Sumsel menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan IDH The Sustainable Trade Initiative di Amsterdam. Alex juga mendiskusikan rencana implementasi program dengan Direktur Jenderal Country Programme Kementerian/Department For International Developmen (DFID) Inggris dan Direktur Jenderal ZSL di London, Inggris.
Dalam konferensi tersebut, didapatkan hasil yaitu Provinsi Sumsel mewujudkan Kemitraan Pengeloaaan Lanskap/Ekoregion terpadu dan berkelanjutan atau Integrated Sustaibable Ecoregion Management Partnership.
Pilot proyek yang telah dirintis dan akan segera diimplementasikan di Sumsel mulai Januari 2016 yakni restorasi lanskap di Kawasan Hutan Dangku Musi Banyuasin dan Taman Nasional Sembilang Banyuasin.
Rencana aksi telah disiapkan untuk jangka waktu 5 tahun, 2016 – 2020 yang disinergikan dengan rencana Pemprov Sumsel melalui kegiatan Desa Peduli Api (Fire Free Village) untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara dini.