Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan IDH The Sustainable Trade Initiative di Belanda.
Dalam kesepakatan itu, pemerintah Inggris akan melakukan program restorasi lanskap Sumatera Selatan sebagai model pengelolaan Restorasi Lanskap Hutan Berkelanjutan Dunia. Ini dilakukan untuk melakukan pengelolaan hutan, sehingga tidak mudah terjadi kebakaran lahan dan hutan seperti terjadi beberapa waktu lalu.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Forum Global Leader Summit Konferensi Perubahan Iklim CoP 21 Paris.
"Rangkaian kegiatan pada Konferensi Perubahan Iklim Dunia CoP 21 Paris telah membuahkan hasil dalam upaya Provinsi Sumatera Selatan untuk mewujudkan Kemitraan Pengeloaaan Lanskap/Ekoregion yang terpadu dan berkelanjutan," kata Alex dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (6/12/2015).
Alex juga mendiskusikan tentang rencana implementasi program itu dengan Direktur Jenderal Country Programme Kementerian/Department ForInternational Developmen (DFID) Inggris dan Direktur Jenderal ZSL.
Baca Juga
Advertisement
Dalam diskusi tersebut, Alex menjadi salah satu pembicara bersama Wali Kota Berlin Al Gore dan CEO Unilever Paul Polman. Alex juga diwawancarai secara khusus oleh Leonardo di Caprio.
Sementara itu, proyek yang telah dirintis dan akan segera diimplementasikan di Sumatera Selatan mulai Januari 2016, yakni restorasi lanskap di Kawasan Hutan Dangku Musi Banyuasin dan Taman Nasional Sembilang Banyuasin.
Kegiatan tersebut merupakan suatu kerja sama internasional antara pemerintah Inggris dengan pemerintah Norwegia yang didukung oleh IDH dari Belanda dengan pelaksana kegiatan di lapangan oleh ZSL London.
Rencana aksi telah disiapkan untuk jangka waktu 5 tahun. Sejak 2016-2020 yang disinergikan dengan rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui kegiatan Desa Peduli Api untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara dini.
Sumatera Selatan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada Tahun 2016 melalui APBD Sumatera Selatan telah menganggarkan kegiatan untuk 25 lokasi Desa Peduli Api serta telah mendapat dukungan dari anggaran CPO Fund Badan Pengelola Dana Perkebunan sebanyak 25 lokasi.
Dari dana transisi REDD+ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang didukung oleh pemerintah Norwegia, akan disiapkan berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat di lokasi rawan kebakaran serta kegiatan pembenahan pengelolaan tata air gambut yang akan dilakukan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, LSM dan donor internasional lainnya.
Kegiatan tersebut telah mendapat komitmen dan dukungan kemitraan dari 23 perusahaan yang bergerak di sektor usaha perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI).**