Liputan6.com, Jakarta - Dari 18 korban tewas tabrakan maut KRL dan Metro Mini, masih ada 2 jenazah yang berada di RSCM, Jakarta hingga pagi tadi. 1 di antaranya belum teridentifikasi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (7/12/2015), 2 dari 18 korban tewas akibat kecelakaan maut bus Metro Mini dan KRL di Tubagus Angke, Jakarta Barat kemarin, hingga Senin pagi, masih berada di Ruang Jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Advertisement
1 Korban telah berhasil diidentifikasi yakni Cochibi, 21 tahun, warga Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan 1 korban lainnya berjenis kelamin laki-laki belum teridentifikasi.
Petugas kesulitan mengidentifikasi karena selain tidak ada keluarga yang datang, identitas korban juga tidak ditemukan.
Hingga Senin dini hari, 15 jenazah korban tabrakan maut sudah selesai diidentifikasi tim forensik RSCM dan DVI Polda Metro Jaya. Ke-15 jenazah kemudian langsung dibawa pihak keluarga ke kampung halaman masing-masing.
Sementara, potongan bus Metro Mini maut yang hancur akibat tertabrak KRL, hingga Senin siang masih berada di lokasi kejadian. Untuk mengamankan perlintasan kereta, 2 petugas pengamanan PT KAI kini disiagakan.
Bus Metro Mini B80 Jurusan Kalideres-Jembatan Lima hancur setelah tertabrak KRL di perlintasan Tubagus Angke, Jakarta Barat Minggu 6 Desember 2015. Kecelakaan terjadi setelah pengemudi Metro Mini nekat menerobos perlintasan kereta api yang sudah ditutup.
Akibat kejadian ini, 18 orang tewas termasuk pengemudi Metro Mini.