Rp 416 Juta dari Muslim AS ke Keluarga Korban Penembakan Massal

Target mereka US$ 50.000 dan dalam 2 hari mereka bisa kumpulkan US$30 ribu untuk keluarga korban penembakan massal California.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 07 Des 2015, 14:34 WIB
Muslim AS Kumpulkan US$ 30 Ribu untuk Keluarga Korban Penembakan (Reuters)

Liputan6.com, California - Dalam dua hari, kelompok muslim AS mengumpulkan US$30.000 atau Rp 416 Juta untuk keluarga korban penembakan massal San Bernardino -- 14 orang tewas, 17 lainnya luka-luka -- pada Rabu 2 Desember 2015. 

Gerakan bernama 'The Muslims United for San Bernardino' itu awalnya menargetkan untuk mengumpulkan uang sebesar US$ 50 ribu.

"Jika kita berhasil mencapai US$ 50.000 (Rp 693 juta) maka kita bisa membantu menolong keluarga korban atau mendonasikan ke Inland Regional Center di mana lokasi kejadian berlangsung," tulis grup itu seperti dilansir Al Jazeera, Minggu 6 Desember.

Proyek itu diluncurkan pada Jumat 4 Desember 2015, oleh Faizal Qazi, presiden MiNDS -- sebuah organisasi amal di selatan California dan Tarek El-Messidi, pengusaha Islam di AS.

Kegiatan itu juga didukung oleh Islamic Shura Council of Southern California (ISCSC) dan Council of American Islamic Relations (CAIR).

Qazi mengklaim bahwa proyek itu dilakukan sebelum mereka tahu pelakunya adalah seorang Muslim. Ia juga tidak bermaksud menggelar penggalangan dana hanya untuk mencegah sentimen anti-muslim.

"Jujur, bantuan ini dilakukan sebelum kami tahu siapa dalangnya. Kampanye online ini dilakukan sehari setelahnya dan dewan muslim AS meminta kami untuk melakukan kampanye secara nasional," kata Qazi.

"Korban adalah keluarga kami juga. Dan proyek ini bukan hanya kewajiban tapi tanggung jawab bahwa kami ada saat dibutuhkan, juga solidaritas bagi keluarga korban untuk membantu mereka kapan pun diperlukan," ungkapnya lagi.

Pada hari Minggu 6 Desember, juga digelar doa antar agama memperingati para korban di Islamic Center of Redlands, di mana lokasinya dekat dengan penembakkan massal yang paling mematikan setelah Sandy Hook 2012.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya