Wajah Hasil Transplantasi Lebih Cepat Menua

Para peneliti mendapati bahwa wajah yang ditransplantasi berubah penampakannya tergantung dari struktur tulang penerimanya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 08 Des 2015, 09:00 WIB
Sumber American Journal of Transplantation

Liputan6.com, Boston - Sejauh ini sudah ada 30 transplantasi wajah dilakukan di seluruh dunia. Namun para peneliti masih belum yakin bagaimana keadaan para penerima wajah itu karena bidang transplantasi wajah masih sangat baru.

Melalui suatu studi, para peneliti mendapati bahwa wajah yang ditransplantasikan akan berubah penampakannya tergantung dari struktur tulang penerimanya, dan sepertinya juga lebih cepat menjadi tua. Para dokter memang sudah memprediksi beberapa kemungkinan, misalnya penuaan yang lebih cepat, tapi belum ada kepastian mengapa terjadi demikian.

Dr Bodan Pomahac adalah seorang ahli bedah dari Rumah Sakit Brigham and Women's dan Harvard Medical School. Ia adalah orang yang pertama kali melakukan bedah transplantasi wajah di AS. 

Baca juga: 

Melalui suatu terbitan pers yang dikutip pada Senin (7/12/2015), ia mengatakan, “Bidang transplantasi wajah masih sangat baru dan kita semua masih belajar tentang intervensi kita dan hasilnya.”

Para peneliti mendapati bahwa waah yang ditransplantasikan berubah penampakannya tergantung dari struktur tulang penerimanya. (Sumber Briigham and Women's Hospital via UPI)

Lanjutnya, “Kami mempelajari mengapa wajah hasil transplantasi seperti menua lebih cepat. Tapi kami belum benar-benar mengetahui hal lainnya, misalnya kapankah proses ini berakhir? Apakah ini merupakan pertanda kurangnya pasokan darah atau penolakan yang berlanjut? Seperti lazimnya dalam ilmu pengetahuan, penelitian kami malah menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.”

Para peneliti mempelajari 3 penerima transplantasi wajah selama 36 bulan untuk mengetahui bagaimana jadinya wajah-wajah mereka seiring dengan berjalannya waktu. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Journal of Transplantation.

Para peneliti itu melaporkan adanya pengurangan volume wajah secara signifikan sebagaimana halnya penuaan. Terutama pengurangan volume tulang dan otot, bukan pengurangan lemak atau ketebalan wajah seperti yang terjadi pada penuaan secara normal.

Para peneliti juga mencatat tentang perlunya mencari cara penanganan untuk membalikkan, menunda, atau mencegah atrofi (penyusutan) yang menyebabkan penuaan pada wajah-wajah transplantasi. “Namun pertama-tama kita harus secara pasti mengerti apa yang sedang terjadi , dan kita belum di sana.” (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya