Mentan Canangkan Tanam Padi Serempak Nasional

Tanam Padi Serempak tersebut agar menghasilkan produksi yang tinggi.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Des 2015, 17:03 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya padi di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Banten menggelar Pencanangan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu melalui kegiatan Tanam Padi Serempak di Desa Rawakidang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten.

Pencanangan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu ini dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Banten yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Ranta Suranta, dan Pangdam Jaya yang diwakili Korem Barat Kodam Jaya, Brigjen TNI Zamroni.

Amran yang didampingi Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Hasil Sembiring dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan, kegiatan Tanam Padi Serempak ini berskala nasional yakni seluruh Indonesia untuk musim tanam Oktober-Maret.

Dia menjelaskan tanam serempak ini merupakan bentuk langkah nyata Kementan dalam mempercepat dan mendorong petani agar mulai melakukan penanaman perdana musim tanam Oktober-Maret 2016. Harapannya, di bulan Maret nanti Indonesia dapat memanen padi pada lahan seluas 3 juta hektar (ha).

"Ini tanam serempak se-Indonesia untuk musim tanam Oktober-Maret. Mudah-mudahan panen bagus di bulan Februari-Maret nanti. Kita targetkan panen seluas 3 juta ha," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/12/2015).


Untuk menyukseskan Tanam Padi Serempak tersebut agar menghasilkan produksi yang tinggi, lanjut Amran, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah dan fasilitas yang dibutuhkan petani. Yakni, sistem irigasi yang bagus dan penambahan alat mesin pertanian (alsintan) di 2016 sebanyak 80 ribu unit, atau meningkat dibandingkan 2015 yang sebanyak 60 ribu unit.

Selain itu, Kementan pun melakukan upaya memperpendek masa tanam yakni 1-2 bulan dari dulunya 3 bulan karena tanam dilakukan secara manual.

"Selain itu, distribusi pupuk pun sudah kami siapkan, sudah kami cek. Alsintan ada hand traktor, transplanter. Irigasi 2,6 juta sudah terealisasi 90 persen. Elnino terparah sepanjang sejarah saja kita sudah lolos. Jadi kita harus yakin, produksi di 2016 melimpah," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Amran juga menegaskan impor beras yang telah dilakukan pemerintah hanya digunakan sebagai cadangan stok beras akhir 2015 sampai menjelang panen awal 2016, bukan karena kekurangan stok beras.

"Impor itu ibaratnya dalam permainan bola, ada pemain cadangan, dibutuhkan apabila pemain utamanya cedera. Jadi kalau stok aman, sampai menjelang panen 2016, tidak dibutuhkan stok cadangan itu," tegasnya.

Stok beras yang ada di gudang Perum Bulog sampai saat ini sebanyak 1,3 juta ton dan pasokan beras di Pasar induk Beras Cipinang setiap minggunya sebanyak 5 ribu ton. Pasokan ini sesuai dengan pasokan normal di Pasar Induk Beras Cipinang. "Artinya stok beras kita saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai panen di 2016," tandasnya.(Dny/Nrm)

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya