Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daops) 5 mewaspadai 28 titik rawan di jalur kereta api. Titik rawan itu terdiri dari rawan longsor di 15 titik, rawan terjadi amblesan sebanyak 9 titik dan rawan banjir 4 titik.
"Lokasi rawan longsor sebagian besar berada di lintas tengah antara Prupuk- Kroya yakni sebannyak 10 titik. Masing- masing 3 titik antara Prupuk- Linggapura, Kabupaten Brebes, 4 titik antara Patuguran- Karanggandul dan 3 titik antara Notog- Kebasen, Kabupaten Banyumas," kata Manajer Humas Daops 5 Purwokerto, Surono, Senin (7/12).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, 5 titik rawan longsor lainnya berada di lintas selatan, antara Soka-Kebumen, Tambak-Ijo, Sidareja-Gandrungmangun, Meluwung-Cipari dan Rancakole-Langen.
Sementara 9 titik lokasi jalur KA yang rawan ambles seluruhnya berada di lintas selatan. Masing- masing tersebar di Kabupaten Kebumen, antara Kutowinangun-Gombong sebanyak 4 lokasi dan 5 lokasi yang lain berada di Kabupaten Cilacap antara Kroya-Langen.
"Jumlah titik rawan ambles tersebut sudah berkurang, sebelumnya 14 titik lain di lintas selatan sudah ilakukan penanganan. Sedang 4 titik lagi masih terus sedang dikerjakan penanganannya," terang Surono.
Penanggulangan lokasi rawan ambles dilakukan menggunakan metode urugan pasir, pemasangan trucuk rel dan bronjong serta pemasangan portal Seno.
Metode portal Seno dilakukan dengan memasang portal penyangga jalur KA menggunakan rel sepanjanglokasi rawan ambles. Metode temuan Ir Slamet Suseno (Direktur Prasarana PT KAI) ini terbukti efektif menangani amblesan di jalur KA.
Jalur KA yang rawan ambles tersebut disebabkan berada pada struktur tanah yang labil. "Amblesan terjadi karena retakan tanah saat musim kemarau yang menyebabkan terjadi penurunan saat hujan. Amblesan pada jalur KA menyebabkan ketidak stabilan yang dapat membahayakan perjalanan KA," kata dia.
Dijaga 24 jam
Terkait lokasi rawan longsor, PT KAI Daop 5 memberikan perhatian khusus terhadap 4 lokasi dengan menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh. Keempat titik rawan longsor yang dijaga non-stop tersebut masing- masing berada di km 304+2/3 antara Prupuk- Linggapura, km 361+1/3 antara Notog- Kebasen, Km 422+9/ 423+9 antara Tambak- Ijo dan km 449+3/0 antara Soka- Kebumen.
"Keempat titik tersebut berupa tebing disisi jalur KA yang rawan longsor," kata dia.
Jika terjadi longsoran penjaga akan segera melaporkan ke pusat kendali KA di Purwokerto untuk diambil langkah- langkah pengamanan perjalanan KA. Bahkan dalam situasi darurat mereka berhak menghentikan KA yang sedang melintas untuk mencegah kecelakaan.
Selain lokasi rawan longsor dan ambles, PT KAI Daop 5 juga mengidentifikasi 4 lokasi rawan banjir di jalur KA. Masing- masing berada antara Karangsari- Patuguran, Ijo- Gombong, Gombong- Karanganyar dan Wonosari- Kutowinangun.
Sementara 4 jembatan KA dengan bentang panjang juga mendapat perhatian selama musim hujan. Keempatnya adalah jembatan sungai Logawa antara Purwokerto- Notog, jembatan sungai Serayu di Kebasen, jembatan sungai Serayu antara Maos- Kesugihan dan jembatan sungai Lukulo di Kebumen.
Terhadap lokasi rawan longsor, ambles, banjir dan jembatan panjang tersebut dilakukan penjagaan secara situasional. "Saat turun hujan lebat petugas akan menjaga dan mengawasi lokasi- lokasi rawan tersebut," kata Surono.