Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Bella Shofie mendapat somasi dari Aliansi Pemuda Batak Indonesia (APBI). Somasi itu dilakukan terkait dugaan pelecehan Bella terhadap etnis Batak.
Dalam sebuah wawancara, Bella menyebutkan khawatir dialek Batak yang diperankannya di sebuah film, terus melekat dan membuat orang-orang ilfeel. Hal itu dianggap APBI sebagai penghinaan.
Advertisement
Menghadapi somasi itu, Bella telah menyiapkan sedikitnya 20 pengacara untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pemain film Jomblo Keep Smile ini akan mempertanyakan legal standing dari APBI.
"Baru-baru ini klien kami (Bella Shofie) mendapatkan somasi dari kelompok yang menamakan APBI. Dan akan ada Asosiasi Advokat Muda Seluruh Indonesia (AAMSI) yang menerima kuasanya lebih dari 20 advokat muda di seluruh Indonesia untuk menanggapi somasi tersebut. Kami akan pertanyakan legal standing dari APBI," ungkap kuasa hukum Bella Shofie, Minola Sebayang di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (7/12/2015).
"Mereka bilang, klien kami menggambarkan bahasa Batak sebagai bahasa nenek moyang Indonesia, adalah bahasa yang buruk dan jelek dibilangnya. Kami jelaskan kalau Batak itu empat etnis, Toba, Karo, Simalungun, dan Mandailing. Kalau argumen mereka itu, coba yang mereka singgung Batak yang mana?" lanjut Minola.
Dengan tegas, Minola menangkis tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya tersebut. Ia menduga ada unsur kalimat yang sengaja dipelintir oleh pihak yang melayangkan somasi. Dalam waktu dekat, Minola berencana menyurati balik APBI sebagai tanggapan dari somasi tersebut.
"Dialek atau logat itu tidak identik dengan bahasa. Jadi Bella tidak pernah menghina bahasa Batak, dia hanya mengatakan kalau terlalu lama dialeknya terbawa terus, nanti orang ilfeel. Jadi bukan Bella-nya yang ilfeel," tuturnya.
"Dia bukan orang yang sengaja meng-upload, tapi media lah yang menyebarkan. Kami sangat menyayangkan adanya somasi ini. Dalam waktu dekat akan memberikan jawaban tertulisnya kepada mereka (APBI)," pungkas Minola Sebayang. (Ras/Adt)