Liputan6.com, Probolinggo - Tak seperti libur akhir pekan biasanya, loket masuk di pintu gerbang menuju objek wisata Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur terlihat sepi dan tak ada antrean. Kondisi ini terjadi sejak hampir 2
pekan saat aktivitas Gunung Bromo dinaikkan menjadi Siaga pada Jumat 4 Desember 2015.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (8/12/2015), para pengelola hotel dan restoran di sekitar kawasan objek wisata Bromo juga mengakui adanya penurunan jumlah kunjungan.
Advertisement
Sejumlah wisatawan, terutama yang berasal dari luar negeri juga telah membatalkan pesanan kamar untuk perayaan Natal dan Tahun Baru.
Meski demikian, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Probolinggo, Digdoyo tetap optimistis wisatawan akan datang. Seperti yang terjadi saat erupsi Gunung Bromo pada 2010 lalu. Ketika itu wisatawan justru tertarik dengan kepulan asap tebal dan cincin api yang keluar dari kawah Gunung Bromo.
Sementara para pendaki gunung yang ingin kembali menapaki kemegahan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah, DIY akhirnya bisa bernapas lega. Setelah selama satu bulan ditutup, jalur pendakian Gunung Merapi kini dibuka
kembali.
Sebelumnya jalur pendakian Merapi ditutup pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Yogyakarta, karena dianggap rawan ancaman kebakaran hutan karena ulah para pendaki. Selain itu saat musim kemarau, banyak pepohonan di lereng Merapi menjadi kering sehingga mudah terbakar.
Saat ini pepohonan di hutan-hutan Merapi dianggap sudah aman dari ancaman kebakaran, karena pepohonan sudah mulai basah di musim penghujan ini.