Semua TPS di Surabaya Dianggap Rawan, 2.600 Polisi Disiagakan

Waktu krusial yang harus diwaspadai, di antaranya sebelum pencoblosan sampai penghitungan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 08 Des 2015, 11:18 WIB
Polisi berjaga-jaga di kantor KPU Kota Mataram, NTB, setelah KPU menetapkan calon tunggal Pilkada serentak 2015. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya menyiapkan 2.600 personel yang diback-up dari satuan Brimob Polda Jawa Timur untuk mengamankan jalannya pilkada serentak pada Rabu 9 Desember 2015. Ribuan polisi yang diterjunkan untuk mengantisipasi kecurangan selama pilkada.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Yan Fitri menuturkan semua TPS dianggap rawan, sehingga pihaknya tidak terfokus pada 1 tempat saja. "Semua daerah kita anggap rawan," tutur Yan Fitri, Selasa (8/12/2015).

Yan Fitri menegaskan ada beberapa waktu krusial yang harus diwaspadai, di antaranya sesaat sebelum pencoblosan sampai penghitungan.

"Tentu itu masa yang krusial. Surat suara itu menyangkut kredibilitas hasil demokrasi," tandas Yan Fitri.

Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKB Raydian Kokrosono menambahkan, pilkada serentak di Surabaya menjadi fokus pengamanan untuk saat ini. Polisi tidak hanya pengamanan surat suara saja, namun peningkatan kewaspadaan juga ditingkatkan terhadap hal-hal yang mencurigakan.

"Hal-hal yang mencurigakan seperti adanya segerombolan orang, patut diwaspadai. Coba dekati dan tanyakan secara humanis. Jika berpotensi membuat kericuhan, langsung amankan," tegas Raydian.

Raydian menjelaskan, sekitar 2.600 personel dari Polrestabes Surabaya yang diback-up Brimob Polda Jatim sudah disebar ke seluruh penjuru Kota Surabaya.

"Personel yang terlibat dalam pengamanan pilwali, pada sore ini, per pukul 15.00 WIB akan langsung digeser ke lokasi TPS-TPS," pungkas Raydian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya