Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut antara Kereta Rel Listrik (KRL) dengan Metro Mini B80 yang menewaskan 18 orang, menampar wajah sejumlah pengguna jalan. Insiden ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara di perlintasan kereta api Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Pascakecelakaan maut itu, pengendara yang melintas di perlintasan tersebut menjadi jauh lebih tertib dibandingkan sebelumnya. Hal itu dituturkan langsung oleh petugas palang perlintasan kereta api Tubagus Angke, Endang Supriadi.
"Jauh mas kalau dibanding kemarin-kemarin. Jauh lebih tertib sekarang. Sekarang peringatan bunyi, palang belum nutup, motor mobil sudah pada berhenti," ujar Endang kepada Liputan6.com, Selasa (8/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai petugas penjaga perlintasan kereta api, Endang merasa kini tugasnya kian ringan dengan kesadaran masyarakat yang tinggi. Meski demikian, dia mengaku harus tetap waspada.
"Ya kita jadi enggak usah teriak-teriak lagi. Biasanya ada aja motor nyelonong. Padahal palang udah nutup. Kita yang stres kalau begitu, takut kenapa-napa. Tapi tetap mas, namanya jaga, kita harus awas," lanjut Endang.
Dia menyampaikan kepada masyarakat agar selalu mematuhi semua rambu yang terdapat di setiap perlintasan kereta. Hal tersebut diungkapkannya untuk menciptakan keselamatan dan kenyamanan bersama.
"Sama-sama lah kita tanggung jawab sama diri masing-masing. Saya sudah jalankan tugas sebagaimana mestinya, tinggal pengendaranya aja mau tertib atau enggak," pungkas Endang.