Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya untuk mengembangkan bisnisnya, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) terus melakukan penjajakan dengan negara lain untuk melayani jasa pencetakan uang dan non-uang.
Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius mengatakan, saat ini pihaknya tengah menjajaki untuk mencetak uang bagi Filipina. Bila penjajakan tersebut berjalan lancar, perusahaan pelat merah ini akan mencetak uang logam Filipina atau mata uang peso.
Baca Juga
Advertisement
"Ada uang logam itu dari Filipina. Itu yang baru kita dijajaki. Kalau yang dari Peru belum beruntung (tidak dapat pesanan)," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Anto menjelaskan, rencananya Filipina akan memesan 200 juta uang logam dari Peruri. Order dengan nilai mencapai Rp 10 miliar tersebut nantinya akan dilakukan dalam beberapa tahap tender.
"Filipina order 200 juta keping, nanti melalui berapa kali tender nanti. Itu diatas Rp 10 miliar. Itu sekalian dengan bahan baku. Kita langsung ke sana (tanpa ada perantara perusahaan Filipina)," kata dia.
Anto juga menyatakan, sebenarnya Peruri telah melayani pesanan pencetakan non-uang dari negara lain, termasuk dari Filipina. Namun pihaknya berharap dengan terus melakukan penjajakan dengan negara lain, Peruri bisa mendapatkan order lebih banyak dari luar negeri.
"(Selama ini pesanan dari negara lain) Mungkin non-uang, kaya Filipina itu ada perangko, kemudian visa dari Srilanka, itu kita coba terus melakukan tender," tandasnya. (Dny/Zul)