Dubes Palestina untuk Indonesia: Kami Butuh Dukungan

Sampai sekarang Palestina terus dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel.

oleh Oscar Ferri diperbarui 08 Des 2015, 15:13 WIB
Warga Palestina melambaikan bendera nasional mereka saat menunggu live-screening pidato Presiden Mahmud Abbas sebelum pengibaran bendera Palestina di markas besar PPB di New York, Rabu (30/9/2015). (AFP PHOTO/ABBAS Momani)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan, isu konflik di Palestina sudah sangat lama sekali berlangsung. Bahkan, sampai sekarang Palestina terus dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel.

Karena itu‎, menurut Fariz dukungan dari dunia terhadap Palestina sangat dibutuhkan. Sebab, Palestina tentunya ingin sekali merdeka dari penjajahan Israel.

"Isu Palestina sudah lama sekali dan diperhatikan info ini sudah sejak zaman Sukarno (Presiden Indonesia pertama). Saat saya datang (ke Indonesia) orang-orang siap bantu Palestina. Ini sangat bagus. Sangat penting support (dari mereka) atas apa yang kami butuhkan dengan kondisi kami," ucap Mehdawi saat press briefing persiapan International Conference on the Question of Jerusalem di Kantor UN Information Center (UNIC), Menara Thamrin‎, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Mehdawi mengatakan, kerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat penting. Mengingat, isu yang mendera Palestina-Israel tidak pasti akar mulanya. Mulai dari isu terkait wilayah kedua negara sampai masalah agama. Meski PBB setiap tahun mencoba memberi solusi, tetap saja konflik Palestina dan Israel terus terjadi sepanjang tahun.

"Isu ini tidak mudah karena banyak yang anggap ini masalah agama. Ada juga yang menganggap masalah teritorial. Tapi ada juga pandangan lainnya. Isu ini sudah hampir 100 tahun dan masih berlangsung. Kami butuh jalan keluar. PBB sekali bantu beri solusi tiap tahunnya. Ke mana pun Anda pergi bisa dengan isu kami," jelas dia.

Khusus tahun ini, Mehdawi menilai, penting juga untuk mengangkat isu yang terjadi di Yerusalem. Dalam hal ini, isu kemanusiaan di sana.

"Tahun ini kami pikir akan lebih bagus untuk angkat juga aspek Yerusalem. Angkat soal migran. Mereka lebih dari setengah ada di Palestina. Yerusalem isu kemanusiaan," ucap dia.

Di sana, kata dia, orang-orang tidak bebas. Mereka takut dan khawatir untuk keluar rumah. Bahkan untuk beribadah saja, nyawa mereka bisa terancam.

"Bagaimana masa depan mereka nanti. Lebih dari 141 orang Palestina tewas. Kami harus infokan ke orang-orang apa yang sebenarnya terjadi di sana. Apa yang bisa kita lakukan untuk masyarakat di sana," ucap dia.

"Saya ajak orang-orang muda untuk melihat isu ini dan memberikan dukungan atau bantuannya. Kami juga mau menyelamatkan Yerusalem," kata Mehdawi.

Mehdawi mengaku, PBB selama ini tidak main-main atas isu yang terjadi di Palestina dan Yerusalem. Bahkan, PBB berkomitmen untuk menyelesaikan masalah antara Palestina dan Israel. Mengingat, kedua negara ini memiliki sejarah panjang dan saling terkait.

"Kalau tidak ada Israel, maka tidak ada Palestina. Kedua negara punya banyak sejarah. Banyak juga orang Kristen di Palestina. Kami rayakan Natal dari 24 Desember sampai Januari. Karena mereka punya perayaan sendiri-sendiri. Jadi sebenarnya kedua negara harus hidup saling berdampingan," tukas Mehdawi. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya