Orang Tua Korban Peluru Nyasar Datangi Kantor Polisi

Dua polisi penembak peluru nyasar dikeroyok massa.

oleh Nefri Inge diperbarui 08 Des 2015, 15:35 WIB
Jajaran Polresta Palembang mendatangi keluarga korban peluru nyasar (Nefri Inge / Liputan6.com)

Liputan6.com, Palembang - Ujang (50) dan Yuni (42), orang tua RA (13) mendatangi Propam Polresta Palembang, Sumatera Selatan. Didampingi Ketua LBH PWI Sumsel Mulyadi SH MH dan rekannya Napoleon SH MH selaku kuasa hukum, kedatangan mereka guna mendesak penuntasan kasus penembakan salah sasaran yang menewaskan anaknya.

"Kita dan pihak keluarga ingin tahu apakah penembak ini sudah diproses sesuai hukum atau belum, sesuai protap dari Polresta. Sekarang masih menunggu," ujar Mulyadi usai melapor di Propam Polresta Palembang, Selasa (8/12/2015).

"Jangan berlama-lama, biar jelas. Kita minta, pelaku secepatnya diamankan. Kalau dari keluarga sudah melakukan upaya sesuai prosedur sebagai warga negara taat hukum, kita akan kawal kasus ini agar berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai hukum yang berlaku," lanjut dia.

Menurut Mulyadi, jika dalam seminggu tidak ada kepastian hukum penanganan kasus ini, pihaknya akan membawa kasus tersebut ke ranah Komisi Nasional Hak dan Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Kompolnas.

Ujang, ayah korban pun mengharapkan hal serupa. Pihak keluarga ingin para penembak anak keempatnya itu bisa segera ditangkap.

"Harapannya polisi cepat menindak lanjutinya. Amankan pelakunya," kata dia.

Baca Juga


Senin 7 Desember 2015, Ujang dan Yuni sengaja datang ke Masjid Asa'ada Polda Sumsel untuk bisa mencurahkan kepedihan hatinya kepada petinggi Polda Sumsel seusai salat Dhuhur. Bahkan, Ujang langsung menangis memeluk Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri meminta agar polisi yang menembak anaknya itu ditangkap.

"Anak saya mati tertembak pak, tolong tangkap pelakunya," ucap Ujang di depan Kapolda Sumsel usai membuat laporan di SPKT Polda Sumsel, Senin 7 Desember 2015.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Iza Fadri pun terkejut saat kedua orang tua RA sudah menunggunya di depan masjid usai salat.

"Iya pak sabar , pasti saya proses secara tuntas kasus ini," jawab Kapolda Sumsel menenangkan Ujang dan Yuni.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto, Kabid P­ropam Polda Sumsel Kombes Pol Hendro Wah­yudin, dan jajaran kepolisian secara berbarengan juga menyambangi rumah orang tua RA (13) di Jalan Segaran, Lorong Terusan Darat­, Gang Aida, RT 11, RW 03, Kelurahan 13 ­ilir, kecamatan Ilir Timur 1, Palembang,­ Sumsel, Senin 7 Desember 2015.

Tidak hanya bersilaturahmi, Kapolresta Palembang dan perwakilan Kapolda Sumsel juga memberikan santunan kepada orang tua korban berupa beras dan santunan lainnya.

Saat berbincang-bincang, Oni (65), kakek RA, menyatakan keinginannya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

"Bagaimana caranya minta ini tuntaskan, kami harap kejadian seperti ini yang terakhir kalinya. Kampung kami ini banyak anak-anak, jadi hati-hatilah. Tolong, jangan sembarangan menembak saja," ujar RA di depan petinggi Polresta Palembang dan Polda Sumsel.

Sementara itu, Brigadir IW dan AT, dua polisi yang diduga menjadi pelaku penembakan nyasar tersebut sempat diamuk massa usai penembakan.

Dari informasi yang dihimpun, kedua brigadir tersebut mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya usai dikeroyok massa yang emosi lantaran melihat RA bersimbah darah.

Dua polisi ini langsung jadi bulan-bulanan warga hingga harus dilarikan ke rumah sakit. "Sekarang dua anggota kita yang dikeroyok warga sedang dirawat intensif," kata Kasat Narkoba Polresta Palembang, Kompol Rokcy Marpaung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya