Liputan6.com, Depok - Sejak 2010 lalu, mulai muncul tren yang menggabungkan mobil Jerman dengan aksesori dari Jepang. Tren ini sebetulnya bukan barang baru di Eropa, tapi memang baru menjamur di Tanah Air dalam beberapa tahun ke belakang.
Hal ini diungkapkan oleh Rachmat Sudrajat, pemilik workshop custom velg RForged yang terletak di bilangan Cinere, Jawa Barat.
"Mereka (pemilik mobil di Eropa) mau cari jati diri baru, tren baru. Kenapa dipilih Jepang, mungkin karena mereka melihat karakternya unik, racing banget," ujarnya, Selasa (8/12).
Baca Juga
Advertisement
Salah satu contoh misalnya Mercedes-Benz 190 E, yang kebetulan sedang menjadi proyek Rachmat. Mobil ini diberi velg dari Jepang dengan karakter racing. "Racing ini yang dicari orang-orang," katanya.
Bukan hanya Mercy, beberapa mobil lain pun mengalami tren serupa, misalnya BMW. "Kalau soal itu tidak baku, namanya custom kan kembali ke selera pemiliknya," tambah pria yang telah menggeluti dunia velg sejak SMA ini.
Selain tampilan, modifikasi dengan bahan dari Jepang juga biasanya dilakukan pada bagian mesin, meski dengan perbandingan yang tidak besar. "Biasanya kalau mesin tetap dipertahankan yang asli. Tapi karburatornya, misalnya dikasih yang dari Jepang," imbuh Rachmat.
Menariknya, di Jepang sendiri mobil Jerman ternyata laris manis. Pada 2014 lalu, data dari Japan Automobile Importer Association (JAIA) yang dilansir laman Nikkei menunjukkan bahwa penjualan mobil Jerman di Jepang mengalami kenaikan.
Merek pertama yang paling laris adalah Mercedes-Benz, disusul dengan Volkswagen (VW) dan MINI. Diketahui, model yang menggunakan mesin Diesel lah yang paling banyak diburu pembeli Negara Sakura itu.