Rayakan Hari Antikorupsi, Koalisi Masyarakat Sipil Demo di DPR

Koalisi ini terdiri dari ICW, LBH, dan grup musik yang menyuarakan perlawanan terhadap koruptor

oleh Audrey Santoso diperbarui 08 Des 2015, 16:52 WIB
Massa yang saat menggelar aksi di depan gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/8). Kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto segera dibawa ke proses hukum. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi memperingati Hari Antikorupsi sedunia, 9 Desember di depan pintu utama Gedung DPR/MPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Koalisi ini terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), dan grup musik yang menyuarakan perlawanan terhadap koruptor serta masyarakat dari berbagai elemen.

"Aksi ini sebagai bentuk tekanan ke DPR sebagai lembaga legislatif karena gerakan korupsi terasa sekali 'dirumahkan'," ujar pegiat antikorupsi dari ICW Tibiko Zabar di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Tibiko mengatakan, pihaknya juga mengkritik keras proses persidangan etik Ketua DPR Setya Novanto yang berlangsung tertutup, Senin 7 Desember kemarin.

Menurut dia, ada perbedaan sikap dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kepada terlapor Setya Novanto dan pelapor Sudirman Said. Perlakuan MKD menyiratkan keberpihakan pada Setya.


"Masyarakat cukup muak karena proses persidangan berlangsung kontra antara yang melapor dan terlapor. Yang melapor disudutkan, yang dilaporkan malah tertutup persidangannya," kata Tibiko.

Tak hanya berorasi, para pegiat antikorupsi ini juga memasang spanduk berukuran 12 x 7 meter bertuliskan 'Selamat Hari Anti Korupsi, Terima Kasih Atas Kerjasamanya'.

Dalam aksi ini, para pegiat antikorupsi kompak dengan 'dress code' warna hitam dan putih dan membawa poster bergambar gedung DPR/MPR yang terlilit pita film kaset. Ada juga gambar tikus yang memegang perisai bertuliskan DPR.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya