Dubes AS Kecam Pernyataan Donald Trump Soal 'Pencekalan Muslim'

Pernyataan Donald Trump, disebut Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr tidak merepresentasikan Amerika Serikat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 08 Des 2015, 17:36 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr (kedua kanan) saat menjawab pertanyaan dalam diskusi FPCI Pergeseran Koalisi Internasional Melawan ISIS di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (8/12/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr menolak dengan tegas pernyataan kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, yang meminta agar kaum muslim tak diizinkan memasuki wilayah Amerika Serikat.

"Pernyataan Trump bertentangan denga nilai-nilai kami, nilai yang dianut AS," kata Dubes Blake dalam diskusi bertajuk 'Evolving Coalition Against ISIS' yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Hotel Borobudur, Jakarta Selasa (8/12/2015).

Pernyataan Trump, tambah Dubes, tidak merepresentasikan Amerika Serikat. "Kami menolak, pernyataan Trump, agar umat Islam diperlakukan secara berbeda dan dilarang masuk ke AS," tegas Dubes Blake.

Apalagi, kata dia, Presiden Barack Obama dengan tegas menyatakan bahwa yang diperangi AS adalah ISIS dan kelompok teroris lainnya, bukan Islam.

Gedung Putih juga langsung mengeluarkan pernyataan sesaat setelah Trump mengeluarkan komentarnya yang menyakitkan hati itu.

Pernyataan Trump, menurut Gedung Putih, tidak mencerminkan Amerika.

Trump mengeluarkan pernyataannya lewat rilis media kampanye. "Donald J Trump meminta pelarangan total dan komplit terhadap Muslim yang akan memasuki Amerika Serikat hingga pihak berwenang bisa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi," demikian Liputan6.com kutip dari CNN.

Pernyataan Trump merujuk jajak pendapat Center for Security Policy yang menunjukkan 'kebencian' kaum muslim terhadap warga Amerika bisa membahayakan negara.

Pernyataan tersebut mengemuka pascaserangan teror penembakan di Kota San Bernardino, yang diduga dilakukan pasangan suami istri Tashfeen Malik dan Syed Farook.

Trump -- yang sebelumnya menganjurkan agar masjid-masjid diawasi ketat dan membuat database muslim yang tinggal di AS -- diduga kuat mengeluarkan komentar SARA itu demi menjaring dukungan dalam pemilihan kandidat Partai Republik.

Meski dikecam banyak pihak, omongan pedas Trump didukung para pendukungnya. Salah satunya terlihat lewat sosial media.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya