Liputan6.com, Medan - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kota Medan, Sumatera Utara dibayangi tingginya angka golongan putih (golput) atau tidak ikut memilih.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (8/12/2015), menurut warga dan pengamat pilkada, penyebab rendahnya partisipasi warga Kota Medan adalah akibat kurangnya sosialiasi di tingkat kelurahan.
Advertisement
Sosialisasi KPU dan pemerintah setempat dinilai hanya efektif di kota saja. Lalu sedikitnya pasangan calon yang akan dipilih, serta maraknya kasus korupsi yang menjerat para kepala daerah di tengah masa jabatannya.
"Kalau untuk masalah Pilkada serentak saya belum tahu nanti milih atau tidak, tapi mungkin kayaknya enggaklah. Karena saya pilih juga pejabat-pejabat ini makin banyak korupsinya," ucap salah seorang warga Medan Hamdani.
Tingkat partisipasi pemilih di Medan pada Pilkada 2010 tercatat hanya 38%. Pada pemilu 2014, minat memilih naik tipis menjadi 52%.
