Liputan6.com, Jakarta - Uang pecahan 500 Euro dan 100 Euro terlihat mengapung terlihat mengapung di Sungai Danube Baru di Distrik 22, Kota Wina, Sabtu 5 Desember 2015 lalu. Kedua pemuda lalu terlihat menuju lokasi tersebut, terlihat bunuh diri namun ternyata mereka hendak mengumpulkan dana cash tersebut.
Jumlah keseluruhan yang mereka dapatkan mencapai sekitar 100.000 Euro, atau senilai lebih dari Rp 1,5 miliar.
Advertisement
Menurut Hukum Austria, siapa pun yang menemukan uang dan menyerahkannya kepada polisi boleh menyimpan 10 persen dari temuannya sebagai hadiah. Oleh karena itu, kedua orang muda itu kemungkinan besar akan mendapat kompensasi tersebut.
Perburuan uang cash oleh kedua pemuda ini ternyata banyak diburu para pembaca Liputan6.com di kanal Global edisi Rabu (9/12/2015). Pun dengan artikel terkait sayembara Rp 11 juta untuk 'penjahat' tinja dan jejak tsunami 243 meter.
Selengkapnya dalam Top 3 Global:
Setelah mendapatkan sejumlah laporan terkait dua pemuda yang melompat ke dalam air yang dingin seakan mereka akan melakukan aksi nekat bunuh diri.
Beruntung, tidak ada yang cedera dalam kejadian itu. Setelah ditelusuri, alasan mereka melompat bukan karena ingin mengakhiri hidup, tapi karena melihat ratusan lembar uang mengapung di sungai.
Mereka mengumpulkan hampir semua uang pecahan 500 Euro dan 100 Euro yang mengapung.
2. Pintu Rumah Pria Ini Dilumuri Tinja
Pria bermarga Wang ini terbiasa mendapati perbuatan tidak menyenangkan dari 'penjahat' tinja yang beraksi di depan pintu rumahnya. Aksi tersebut telah berlangsung selama puluhan kali dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun.
Merujuk kepada NetEase, semua ini bermula pada bulan Agustus 2014. Pada Maret 2015, ia memutuskan untuk memasang sebuah kamera pengawas di mana akhirnya ia berhasil merekam pelaku yang melumuri kotoran dan sampah pada pintu depan rumahnya tanpa alasan yang jelas.
Namun selama 9 bulan, Wang belum berhasil memergoki tersangka. Pelaku di duga adalah seorang wanita yang selalu menyamarkan dirinya dengan kacamata gelap, payung, ataupun masker.
3. Ilmuwan Temukan Jejak Tsunami Mengerikan Setinggi 243 Meter
Ada yang lebih mengerikan dari efek erupsi Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883, yang menyebabkan 2 pulau binasa, tsunami dengan ketinggian 40 meter menerjang daratan.
Letusan gunung memang terbukti bisa memicu tsunami. Baru-baru ini, temuan lebih dahsyat dilaporkan para peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory, Columbia University, Amerika Serikat.
Para peneliti yang melakukan studi di Kepulauan Cape Verde (Tanjung Verde) di Afrika Barat menemukan jejak mega-tsunami, yang kengeriannya tak terbayangkan oleh manusia.